Demikian disampaikan Menperin saat memberikan pada kuliah umum di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), seperti dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
"Mengingat wilayah Timur Indonesia sangat kaya dengan SDA, khususnya mineral dan hasil laut, maka saya memiliki keyakinan besar bahwa industrialisasi di wilayah timur akan semakin berkembang pesat," kata Menperin.
Pada kesempatan ini, Menperin memaparkan bahwa kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) sektor industri banyak disumbang dari industri-industri yang berlokasi di Jawa, yaitu sebesar 75 persen.
Namun, secara perlahan sektor industri pengolahan non migas mulai bergeser ke luar Pulau Jawa, yaitu dari 24,63 persen pada tahun 2008 menjadi 27,22 persen pada tahun 2013. Sementara, kontribusi wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara, dan Sulawesi terhadap nilai tambah sektor industri non-migas nasional relatif sangat kecil yaitu sekitar 2,78 persen.
Menurutnya, hal lain yang menggembirakan adalah pertumbuhan sektor industri non migas di luar Jawa yang sebesar 6,56 persen lebih tinggi dari pertumbuhan di pulau Jawa yang sebesar 5,99 persen.
Saat ini, arah kebijakan pembangunan industri nasional akan difokuskan pada pengembangan perwilayahan industri di luar Pulau Jawa.
Sejalan dengan hal tersebut maka pemerintah telah menetapkan akan membangun 14 Kawasan Industri baru di luar Pulau Jawa dan memfasilitasi pembangunan 22 Sentra Industri Kecil Menengah dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Arah kebijakan pembangunan industri juga dilakukan dengan penumbuhan populasi industri dengan target 9.000 usaha industri berskala besar dan sedang baru, di mana 50 persen tumbuh di luar Pulau Jawa, serta 20.000 unit IKM daya saing dan produktivitas, khususnya peningkatan nilai ekspor dan nilai tambah per tenaga kerja.
"Maka saya mengajak civitas akademika UTS ikut berperan aktif menyumbangkan pemikiran yang kreatif dan membuat terobosan baru dalam upaya memajukan industri di wilayah timur Indonesia serta memberikan respon terhadap permasalahan industri di kawasan timur Indonesia," ujar Saleh Husin.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015