Penyelenggaraan khitan massal ini merupakan kerja sama antara Muslimat NU Malaysia, Aisyah Muhammadiyah, Perisai (Persatuan Istri Dosen asal Indonesia) dengan pihak Malaysia, seperti Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL), Qualitas Medical Group, Zakat serta masjid Zaid Bin Haritsah.
"Khitan massal ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan bersama komunitas masyarakat Indonesia dan Malaysia," kata Ketua Muslimat NU Mimin Mintarsih di sela-sela pelaksanaan khitan massal gratis untuk anak-anak yatim dan kurang mampu.
Dijelaskannya sebagian besar peserta khitan tersebut adalah anak-anak yang orang tuanya berasal dari sejumlah daerah di Indonesia.
"Orang tuanya berasal dari Indonesia. Tapi anak-anak mereka sebagiannya sudah menjadi warga negara Malaysia," ucapnya.
Peserta khitan massal ini selain tidak dipungut biaya, mereka juga mendapatkan bingkisan, uang, tas sekolah serta sarung yang dipakai langsung selepas dikhitan.
Sementara itu, pihak Masjid Zaid Bin Haritsah yang menjadi tempat pelaksanaan khitan tersebut menyatakan rasa senangnya karena bisa turut serta dalam kegiatan ini.
"Sebelumnya pernah juga dilaksanakan khitan di sini, tapi tidak seramai sekarang yang jumlahnya mencapai 55 anak-anak yang berusia mulai 5 sampai 10 tahun," ungkap Haji Jaafar bin Ariffin, pengurus masjid yang berada di wilayah Gombak, Kuala Lumpur.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Perisai Iriana Indrawati bahwa kegiatan positif ini sangat bagus sebagai wujud kepedulian sosial kepada anak-anak yatim dan warga kurang mampu.
"Kegiatan khitan ini memang sangat baik. Ke depannya kita juga akan menyelenggarakan kegiatan sosial lainnya," ucap dia.
Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015