Apalagi, bisnis harus selalu dinamis."

Den Haag (ANTARA News) - Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sangat berpeluang menjadi dasar menyejahterakan bangsa Indonesia yang berbasis ekonomi kerakyatan, kata pengusaha dan Koordinator Program Pendampingan Manajemen Belanda (PUM) Rolf Soedjak.

"Keinginan untuk maju di kalangan pelaku UKM di Indonesia sangat banyak, dan mereka gigih bekerja," ujar koordinator Programma Uitzending Managers (PUM) untuk kawasan Indonesia di Sumatera itu kepada wartawan Indonesia di Den Haag, Jumat.

Hanya saja, ia menilai, banyak pula UKM di Indonesia yang memerlukan pendampingan pengetahuan manajemen bisnis, tata kelola keuangan dan proses kaderisasi sekaligus kesinambungan kerja.

"Ibarat berbisnis restoran, maka kegiatan juru masak, pramusaji, kasir dan semua pihak dalam manajemennya harus saling bekerja sama. Apalagi, bisnis harus selalu dinamis," ujar pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, itu.

Ia mengemukakan, PUM yang dibiayai Kementerian Ekonomi Belanda pada 2012 memiliki 147 kegiatan di Indonesia, kemudian 150 aksi (2013) dan 117 kegiatan selama 2014.

Dalam kegiatan pendampingan bagi UKM, Soedjak menyatakan, pihaknya memiliki pengalaman lebih baik mengutamakan kemandirian mereka.

"Pemerintah juga perlu berperan sebagai fasilitator, namun kemandirian pengelola UKM harus lebih diutamakan," demikian Rolf Soedjak.

PUM adalah satu lembaga yang menjadi bagian Kamar Dagang dan Industri di Belgia, Nederland dan Luksemburg (Benelux).

Lembaga itu juga melibatkan profesional yang sudah pensiun, namun sangat berpengalaman di bidangnya.

Pewarta: Priyambodo RH
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015