Kemayoran adalah milik negara, tanah negara, tanah rakyat. Maka harus diisi masyarakat terutama yang kurang mampu. Stop kalau mau bangun rumah mewah, jangan di Kemayoran,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun rumah susun sederhana (rusunawa) bagi warga yang tidak mampu di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Kemayoran adalah milik negara, tanah negara, tanah rakyat. Maka harus diisi masyarakat terutama yang kurang mampu. Stop kalau mau bangun rumah mewah, jangan di Kemayoran," kata Wapres JK pada acara peresmian Jakarta Fair Kemayoran 2015, Jumat malam.
Menurut Wapres, rakyat yang tidak mampu seharusnya diberi tempat di daerah strategis.
"Orang yang tidak mampu harus tinggal di daerah strategis agar transportasi murah. Mereka juga harus punya usaha yang strategis. Kalau orang mampu tidak ada soal, punya banyak mobil," jelas Wapres.
"Kita berdosa pada keadilan apabila tanah negara untuk rumah mewah yang harganya mahal," tambahnya.
Wapres JK menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam peresmian Jakarta Fair Kemayoran 2015, yang mengungkapkan bahwa pemerintah pusat melalui Sekretaris Negara menghibahkan lahan seluas 11,5 hektar di Kemayoran kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Ahok, lahan tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan wisma atlet yang akan berlaga di perhelatan Asian Games 2018.
Setelah ajang Asian Games 2018 selesai, kata Ahok, wisma tersebut akan dialihkan menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi warga tidak mampu.
"Kami memanfaarkan Asian games 2018. Rumah susun atau apartemen kelas murah itu akan disewakan bagi masyarakat tidak mampu. Dibawahnya akan ada pasar rakyat jadi mereka bisa jualan di situ untuk cicil sewa," jelas Ahok.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015