Pembangunan pabrik ini akan dilanjutkan pada pembangunan pabrik tahap ke-2 yang memiliki kapasitas 600.000 ton dan dukungan PLTU sebesar 2x150 MW,"
Jakarta (ANTARA News) - Pabrik smelter nikel pig iron milik PT Sulawesi Mining Investment, yang berlokasi di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, mulai beroperasi.
"Pembangunan pabrik ini akan dilanjutkan pada pembangunan pabrik tahap ke-2 yang memiliki kapasitas 600.000 ton dan dukungan PLTU sebesar 2x150 MW," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.
Menperin melaporkan, untuk pembangunan pabrik tahap satu akan memiliki kapasitas 300.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar 635,57 juta dollar AS dan didukung PLTU berkapasitas 2x65 MW.
Sementara pembangunan pabrik tahap dua diperkirakan pembangunannya selesai pada Desember 2015 dengan nilai investasi sebesar 1,04 miliar dollar AS, di mana saat ini, nilai investasi secara keseluruhan sebesar 2 miliar dollar AS dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.000 orang.
Selanjutnya, pembangunan pabrik tahap tiga akan ditargetkan memiliki kapasitas 300.000 ton dan dukungan PLTU sebesar 300 MW, yang rencananya selesai pada akhir tahun 2017 dengan nilai investasi sebesar 820 juta dollar AS.
"Sehingga secara total, keseluruhan kapasitas industri Nikel Pig Iron di Kabupaten Morowali akan mencapai 1,2 juta ton per tahun dengan didukung PLTU sebesar 730 MW," tegas Menperin.
Selain itu, dilakukan pula pembangunan industri stainless steel dengan kapasitas sebesar 2 juta ton, yang diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2017 sejalan dengan pembangunan industri Stainless Steel Cold Rolled Coils (CRC) yang memiliki kapasitas 600.000 ton per tahun serta industri Stainless Steel Hot Rolled Coils (HRC).
“Diharapkan keberadaan industri-industri yang dimaksud dapat terus berdiri dan akan berkembangnya industri-industri turunan dari industri stainless steel tersebut, yang diperkirakan berjumlah 60 perusahaan industri baru,” kata Menperin.
Diketahui, pembangunan industri-industri tersebut memerlukan investasi sebesar 5,61 miliar dollar AS.
“Kemenperin telah memberikan dukungan dan fasilitas berupa pembangunan Politeknik Industri Berbasis Nikel, pembangunan Pusat Inovasi Industri berbasis Nikel, Pembangunan Kawasan Industri dan memfasilitasi usulan kepada Kementerian Keuangan agar perusahaan memperoleh fasilitas Tax Holiday,” ujar Menperin.
Beroperasinya pabrik smelter nikel ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Selain itu juga hadir Kepala BPKM Franky Sibarani, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Aladin Djanggola, Bupati Morowali Anwar Hafid, serta disaksikan para pimpinan PT. Sulawesi Mining Investment.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015