Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Jumat mengatakan, tren bursa saham eksternal yang masih cenderung mengalami penurunan menjadi salah satu faktor penekan IHSG BEI.
"Situasi yang cenderung kurang kondusif dari eksternal mendorong pelaku pasar saham domestik termasuk asing di dalam negeri melakukan aksi lepas," katanya.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 21,02 poin atau 0,40 persen menjadi 5.216,37.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,08 poin (0,67 persen) menjadi 904,13.
Dalam data perdagangan saham di BEI , tercatat pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp172,318 miliar pada Jumat ini.
Menurut dia, pelaku pasar saham akan kembali masuk ke pasar melakukan aksi beli jika data inflasi Mei 2015 lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun, jika hasilnya lebih buruk dari ekspektasi, maka indeks BEI berpotensi melanjutkan pelemahan.
"Sebagian pelaku pasar ada yang masih menunggu data inflasi pada awal pekan depan (Senin, 1/6) yang sedianya akan dirilis oleh Badan pusat Statistik (BPS)," katanya.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 246.693 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,05 miliar lembar saham senilai Rp8,48 triliun.
Sebanyak 125 saham bergerak naik, 180 saham turun, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 86 saham.
Bursa regional di antaranya Hang Seng melemah 30,12 poin (0,11 persen) ke level 27.424,19, Nikkei naik 11,69 poin (0,06 persen) ke level 20.563,15, dan Straits Times melemah 25,66 poin (0,75 persen) ke posisi 3.392,11.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015