Tuban (ANTARA News)- Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, bersama Gubernur Jatim, Imam Utomo, Gubernur Jateng, Mardianto, dan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Agus Suyitno, Senin, membesuk korban tenggelamnya KM Senopati Nusantara yang dirawat di RS Dr Koesma Tuban, Jatim. Tidak hanya korban KM Senopati Nusantara saja, dalam kesempatan ini Menghub berserta rombongannya membesuk juga korban kapal Bunga Anggrek, sebanyak 15 orang yang karam di perairan Karimun Jawa. Korban kapal tenggelam yang di rawat di RS Dr Koesma Tuban tercatat 40 orang, yaitu 25 orang korban asal KM Senopati dan 15 orang dari kapal Bunga Anggrek. Dalam kesempatan tersebut, Menhub menyatakan saat ini telah dikeluarkan larangan melaut bagi kapal, utamanya di perairan laut Jawa, karena kondisi cuaca kurang bersahabat, dimana hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan ombak setinggi empat sampai enam meter. "Korban meninggal dan korban lainnya menjadi tanggungjawab pemerintah untuk mendapatkan santunan dari Jasa Raharja," ucapnya Korban KM Senopati yang di rawat di Tuban, antara lain Hari Susanto (22) Jl Panglima Utar Dumai, Kapilang Kecamatan Kumai, Kalteng, Eddi Susanto (31) Jl Pelabuhan Surya, Malang, Jatim, Hamzah (26), Wonotunggal, Karanganyar, Jateng, dan Syaifuddin (20), warga Tanjakan, Kudus, Jateng. Sementara itu, Kabag Humas Tuban, Tri Martoyo, menjelaskan pagi tadi (Senin (1/1) ada 15 penumpang kapal Bunga Anggrek yang tenggelam di Kepulauan Karimun Jawa, pada Minggu (31/12), juga di rawat di Tuban. Ke-15 korban diselamatkan oleh KM Medan Timur Sunkala, dan didaratkan di perairan Tuban, kemudian di rawat di RS Dr Koesma Tuban. Sedangkan dari korban KM Senopati Nusantara ada 25 orang, dan hari ini (Senin, 1/1) telah pulang sebanyak 10 orang, tinggal 15 orang masih menjalani perawatan. "Pemkab Tuban menanggung penuh biaya perawatan para korban, termasuk ongkos kembali para korban dari Tuban ke kampung halaman masing-masing," paparnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007