Bekasi (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian meminta Suzuki Motor Corporation-Japan membangun kegiatan penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) di Indonesia untuk meningkatkan kandungan lokal.
"Saya mengimbau agar dalam mengembangkan industri otomotif di Indonesia, bekerja sama dengan PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mulai melakukan perencanaan jangka panjang, termasuk membangun R&D," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam sambutan yang dibacakan Dirjen ILMATE Kemenperin I Gusti Surja Wirjawan di Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
Selain untuk meningkatkan penggunaan kandungan lokal, lanjut Putu, juga meningkatkan daya saing kendaraan merek Suzuki yang diproduksi di Indonesia.
"Dengan adanya kegiatan R&D, perusahaan juga bisa melatih generasi muda bangsa untuk meningkatkan kualitas dan berkarya lebih baik lagi," kata Putu.
Pada kesempatan tersebut, Putu menyampaikan agar prinsipal memperkuat struktur komponen otomotif yang sudah.
Menurutnya, industri komponen harus menjadi kekuatan industri otomotif nasional, karena dengan kuatnya industri komponen, maka ketergantungan impor akan semakin kecil.
"Sehingga, pada akhirnya akan memberikan nilai tambah yang semakin tinggi bagi perekonomian nasional," kata Putu.
Komisaris SIM Subronto Laras mengatakan, jika berbicara soal R&D, maka perlu ditinjau kembali pendidikan yang ada di negara tersebut, apakah sudah sejalan atau belum.
"Waktu kami bikin R&D sepeda motor di Bangkok itu relatif lebih mudah. Untuk mobil mungkin bisa saja, tapi R&D untuk satu konstruksi mobil saja," kata Subronto.
Menurutnya, membangun R&D di suatu negara memang sangat mahal, namun ia mengaku perusahaan mempunyai mimpi ke arah sana.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015