Jakarta (ANTARA News) - Oraganisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan Indonesia akan kehilangan 12 persen pekerja produktif dalam tiga hingga empat tahun ke depan akibat AIDS. "ILO memperkirakan Indonesia pada tiga hingga empat tahun ke depan akan kehilangan 12 persen tenaga kerja aktifnya," kata Aktivis HIV/AIDS Yayasan Kusuma Buana, Lina, di Kijang, Kepulauan Riau, Sabtu. Dia mengatakan orang yang rentan terkena HIV/AIDS adalah yang memiliki uang, sering bepergian, dan jauh dari keluarga. Dia menyebutkan 11.604 orang saat ini terdaftar di Departemen Kesehatan (Depkes) sebagai penderita HIV positif. Menurut Lina, angka tersebut justru memperlihatkan sebuah gunung es dari sebuah penyebaran virus yang berbahaya, karena masih ada banyak pengindap HIV yang mungkin tidak terdaftar di Depkes. "Bisa jadi angka tersebut hanya puncak dari gunung es, dan masih banyak pengidap lain di bagian bawahnya," ujarnya. Salah seorang aktivis Yayasan Kusuma Buana yang juga mengidap HIV, bekas pengguna narkoba mengatakan, "Saya sudah sejak SD belajar merokok dan mencoba narkoba," katanya. Dia mengaku telah mengkonsumsi berbagai jenis narkoba, seperti ganja, ekstasi, shabu, putau, inex, dan mengkonsumsi alkohol. Menurut dia, kebiasaannya berganti-ganti pasangan pun menjadi salah satu penyebab dia terkena HIV positif. Dikatakannya dirinya tak pernah menyelesaikan sekolahnya hingga perguruan tinggi karena ketergantungan narkoba. Dia mengaku tidak dapat hidup layaknya pemuda lain yang bekerja normal. Saat ini, dia mengaku aktif dalam Yayasan Kusuma Bangsa dan berniat membantu menanggulangi HIV dan AIDS. Dia tetap berpikir positif dengan terus menjalani hidup seperti sedia kala, dengan harapan dapat diterima baik dalam masyarakat. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007