Accra (ANTARA News) - Lembaga Noguchi Memorial for Medical Research di University of Ghana, Legon, telah mengkonfirmasi wabah flu unggas di Ghana.
Harian resmi Daily Graphic, Kamis, menyatakan lima dari enam sampel pemeriksaan yang dilakukan oleh lembaga itu telah terbukti positif mengandung virus flu unggas.
Seorang peneliti, Dr. Kofi Odoon --yang mengkonfirmasi itu kepada radio lokal, Joy FM-- mengatakan semua sampel tersebut diterima pada 15 Mei 2015 dari dua peternakan yang berada di Achimota dan Tema.
Virus itu sekarang dikatakan menular dari unggas ke unggas, kata Odoon. Namun, ia menambahkan, Lembaga tersebut belum melakukan pemeriksaan pada orang-orang yang menangani hewan itu untuk mengkonfirmasi apakah virus tersebut telah menular dari unggas ke manusia atau tidak.
Ia mengatakan tak ada alasan bagi peternakan itu untuk ketakutan setidaknya untuk saat ini, demikian laporan Xinhua. Namun ia menyarankan peternak unggas agar menjaga kebersihan peternakan mereka dan sesegera mungkin melaporkan prilaku aneh hewan peliharaan mereka.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Dr. Hannah Bissiw telah memperingatkan peternak unggas agar tidak memakan hewan yang terinfeksi.
Ia juga menginstruksikan bahwa unggas yang mati di berbagai peternakan harus dikirim ke dinas hewan untuk diselidiki, dan menyarankan pelancong ke negara tetangga agar tidak mengimpor unggas.
Flu unggas, yang biasa disebut flu burung, adalah penyakit virus yang menyerang unggas.
Kebanyakan virus flu unggas tidak menyerang manusia, tapi sebagian, seperti A (H5N1) dan A (H7N9) telah mengakibatkan penularan serius pada manusia.
Sebagian besar kasus penularan A (H5N1) dan A (H7N9) pada manusia telah berkaitan dengan kontak langsung atau tidak langsung dengan unggas hidup atau mati yang terserang virus itu.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015