Pengukuran dapat dilakukan lima menit sebelum pukul 16.18 WIB hingga lima menit setelahnya, jika matahari tidak terlihat karena hujan masih dapat dilakukan besok pada jam yang sama
Padang (ANTARA News) - Praktisi hisab dan rukyat Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar) Firdaus AN mengatakan masyarakat di Kota Padang dapat menguji ketepatan arah kiblat pada sore ini pukul 16.18 WIB.
"Pada hari ini sekitar pukul 16.18 WIB posisi matahari tepat berada di atas Kabah dan untuk memastikan apakah arah kiblat selama ini telah benar, cukup menghadap ke arah matahari di mana jika ditarik garis lurus maka akan tepat tiba di Kabah," kata Firdaus AN, di Padang, Kamis.
Menurut dia, ini adalah kesempatan langka karena matahari tepat berada di atas Kabah sehingga mengukur arah kiblat dapat dilakukan dengan cara yang sederhana namun akurat.
"Pengukuran dapat dilakukan lima menit sebelum pukul 16.18 WIB hingga lima menit setelahnya, jika matahari tidak terlihat karena hujan masih dapat dilakukan besok pada jam yang sama," kata dia.
Ia mengatakan arah kiblat di Padang berada pada posisi 65,3 derajat dari utara ke barat dan 24,7 derajat dari barat ke arah kiblat.
Jika ternyata dari pengujian tersebut ditemukan arah kiblat selama ini kurang tepat, pengurus rumah ibadah tidak perlu mengubah bangunan dan cukup mengubah sajadah ke arah yang tepat.
Ia mengemukakan berdasarkan penelitian, sebagian besar arah kiblat masjid dan mushalla yang ada di Padang saat ini mengalami penyimpangan arah dari yang seharusnya.
"Dari 200 masjid dan mushalla yang diteliti hanya sekitar 35 yang benar," kata dia.
Menurutnya, penyimpangan arah kiblat tersebut mulai dari satu hingga 40 derajat sehingga ketika shalat tidak lagi tepat menghadap ke arah Kabah.
Ia mengatakan, berdasarkan perhitungan, jika arah kiblat menyimpang satu derajat saja di Padang, maka akan terjadi pergeseran dari Kabah sejauh 120 kilometer dan jika penyimpangannya mencapai 10 derajat maka kiblat akan menghadap melampaui Afrika Selatan.
Ia menjelaskan terjadinya penyimpangan arah kiblat disebabkan oleh beberapa hal dan sore ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pengujian secara ilmiah.
Penyebab pertama, selama ini pemahaman yang berkembang di Padang arah kiblat selalu menghadap ke barat, katanya.
"Padahal ini keliru karena yang benar adalah arah kiblat posisinya 24 derajat ke barat," kata dia yang juga merupakan anggota Badan Hisab dan Rukyat Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar.
Kemudian, ada yang mematok arah kiblat mengacu pada posisi matahari terbenam, padahal posisi matahari terbenam selalu mengalami pergeseran setiap hari kendati sama-sama di barat.
Berikutnya, ada yang menentukan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekah sementara data yang digunakan pada kompas yang dijual di Mekah tidak tepat.
Ia mengatakan, jika menetapkan arah kiblat menggunakan kompas yang dijual di Mekah maka akan menunjukkan arah 80 derajat sementara yang benar adalah 72,5 derajat.
Lalu, ada pengurus masjid dan mushalla yang arah kiblatnya tidak tepat akibat dihukum oleh tanah dan bangunan serta memutuskan kiblat hanya berdasarkan musyawarah tanpa mengunakan metode penentuan yang ilmiah.
Sementara Asril salah seorang pengurus masjid di Padang mengatakan akan mencoba untuk menguji kembali apakah arah kiblat selama ini sudah benar.
"Jika keliru akan diluruskan sehingga shalat tepat menghadap Kabah," kata dia.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015