Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyatakan hujan tidak akan menjadi malapetaka seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi di tanah air, jika masyarakat menjalankan dzikir dan sikap hidup yang benar.
"Hujan itu rahmat, dapat menumbuhkan kesuburan pada perkebunan dan hutan kita. Jadi hujan bukan penyebab malapetaka," kata Hidayat dalam acara "Dzikir Nasional" menyambut tahun baru 2007 di Masjid At Tin, Jakarta Timur, Minggu malam.
Dalam acara yang dihadiri oleh Duta Besar Bosnia untuk Indonesia, Dr Murit Muhamed Ramadonovic, Menteri Perumahan Rakyat Yusuf As`ary, dan Ustadz Arifin Ilham itu, Hidayat juga menekankan kepada jamaah yang hadir agar dalam kehidupan sehari-hari dapat mencontoh semangat dan sikap hidup Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang rela berkorban demi melaksanakan perintah Allah SWT.
Hidayat mengatakan musibah banjir itu cobaan dari sikap hidup sebagian orang tidak bertanggung jawab yang menghancurkan lingkungan, seperti pembalakan liar.
"Jadi sikap hidup dan dzikir yang benar merupakan kunci untuk mengubah kondisi yang terjadi di tanah air," katanya.
Dalam ceramahnya, Hidayat juga mengungkapkan penyesalannya pada sikap sebagian masyarakat yang merayakan pergantian tahun dengan cara hura-hura.
Sikap itu, lanjutnya, adalah tidak tepat karena di tengah kegalauan bangsa Indonesia yang ditimpa bencana mereka justru membuang-buang uang untuk maksiat.
"Bagaimana perasaan mereka yang merayakan hura-hura, sementara sebagian saudara kita sedang ditimpa musibah," ujarnya.
Ia berharap, alangkah baiknya dalam memperingati pergantian tahun dengan cara mengumpulkan dana untuk saudara-saudara kita yang tertimpa bencana.
"Dengan sikap hura-hura dan budaya hedonisme itu akan menimbulkan perpecahan persatuan NKRI dan ukhuwah Islamiyah," katanya.
Sementara itu suasana di dalam masjid tampak penuh dengan jamaah yang telah memadati kompleks masjid sejak sore hari.
Sekitar 30 ribu orang mengikuti Dzikir Nasional dan menyimak ceramah dan dzikir bersama Ustad kondang Arifin Ilham. Kegiatan Dzikir Nasional ini akan berlangsung sampai malam pergantian tahun baru.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006