Jakarta (ANTARA News) - para pemerhati dan peminat akan berkumpul dalam ajang Seminar Kota Pusaka di Jakarta Jumat (29/5) mendatang, kata Kepala Sub Direktorat Perencanaan Teknis Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) Dian Irawati.

"Seminar Kota Pusaka akan menjadi ajang berkumpul para pihak yang memiliki perhatian dengan isu pelestarian kota pusaka. Seminar ini memiliki semangat untuk mengeksplorasi ide-ide melestarikan sejarah yang terkandung dalam bangunan pusaka, sekaligus mempertahankan utilitas bangunan pusaka agar sejalan dengan perkembangan kota-kota modern di Indonesia," ujar Dian Irawati di Jakarta, Rabu.

Seminar Kota Pusaka akan mengetengahkan dua tema utama yakni ekonomi pusaka dan penilaian dampak aset pusaka.

Ekonomi pusaka difokuskan pada dampak penanganan dan pelestarian kota pusaka terhadap ekonomi lokal, serta pemahaman indikator ekonomi yang diperlukan sehingga dampak tersebut dapat diukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sehingga kota pusaka tersebut dapat bertahan dengan adanya ekonomi lokal yang berkesinambungan.

Kemudian penilaian dampak aset pusaka menekankan pada bagaimana mengidentifikasi dan mendeskripsikan aset-aset pusaka yang memiliki nilai dan kontribusi penting pada perkembangan kawasan pusaka sehingga mekanisme penilaian aset tersebut dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan pada tahap awal perencanaan.

Sejumlah pembicara seperti Lin Che Wei dan Nasir Tamara akan mengupas tentang Kota Pusaka dari sisi nilai sejarah dan ekonomi. Sementara Imam S Ernawi dan Radhar Panca Dahana sebagai penanggap.

Ia menambahkan, masukan-masukan dari seminar ini diharapkan dapat disepakati sebagai satu bentuk pedoman yang dapat dijadikan acuan atau standar dalam melakukan penataan kawasan pusaka secara komprehensif dengan mempertimbangkan perkembangan perkotaan baik secara fisik, ekonomi, maupun sosial.

"Dari semua hasil seminar ini, diharapkan Indonesia nantinya tetap tumbuh menjadi sebuah negara yang berkembang pesat, tanpa mengabaikan perkembangan kota-kota pusaka yang merupakan warisan luhur Bangsa Indonesia," imbuh dia.

Selain itu juga diadakan, National Urban Forum (28 Mei 2015). Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari acara Water, Sanitation, and Cities yang berfokus pada layanan sarana dan prasarana dasar dan kota-kota di Indonesia yang akan berlangsung pada tanggal 27-29 Mei 2015.

Para pemangku kepentingan akan berdiskusi, bertukar pengalaman dan pikiranmengenai perkembangan kota-kota di Indonesia, untuk pembangunan perkotaan yang lebih baik pada masa yang akan datang.

"Hasil pembahasan dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan rekomendasi sebagai masukan bagi pertemuan terkait agenda selanjutnya dalam rangka persiapan menuju Habitat III, yaitu The High Level Asia-Pacific Regional Meeting for Habitat III dan Asia-Pacific Urban Forum ke-6 pada Oktober mendatang," tukas dia.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015