Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pemerintah akan terus mencari dan menyelamatkan para korban tenggelamnya kapal motor Senopati Nusantara di perairan Jawa Tengah pada hari Sabtu dinihari dalam perjalanan dari Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. "Saya terus berkomunikasi dengan para pejabat pusat dan daerah serta masyarakat untuk menyelamatkan saudara-saudara kita," kata Yudhoyono di Mesjid Baiturrahim, kompleks Istana Kepresidenan Minggu malam saat menghadiri acara zikir bersama tokoh masyarakat. Tenggelamnya kapal tersebut telah mengakibatkan puluhan korban tewas dan hilang. Kapal ini diperkirakan mengangkut sekitar 500 penumpang. "Banjir yang terjadi di berbagai daerah serta tenggelamnya kapal di Laut Jawa merupakan ujian Allah SWT," kata Presiden. Dalam kesempatan ini, Kepala Negara mengatakan berbagai bencana alam tersebut dapat dijelaskan baik dari segi keimanan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. "Masyarakat tidak perlu terombang-ambing oleh hal-hal yang bersifat takhayul," kata Presiden sambil mengingatkan masyarakat untuk tetap tabah menghadapi berbagai cobaan tersebut. Yudhoyono mengatakan pula bahwa pada Minggu malam, dirinya telah mendapat laporan dari pimpinan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mengenai perkiraan cuaca untuk beberapa bulan mendatang. "Satu jam lalu, saya mendapat laporan dari BMG bahwa curah hujan akan tetap tinggi terutama pada Januari dan Februari mendatang. Curah hujan yang tinggi itu berpotensi menimbulkan bencana alam," kata Presiden yang berbicara mulai pukul 18.40 WIB hingga sekitar 19.20 WIB. Acara zikir ini dimulai setelah sholat magrib. Laporan BMG tersebut antara lain menyebutkan tinggi gelombang laut dalam musim hujan ini selama beberapa bulan mendatang bisa mencapai ketinggian dua hingga empat meter. "Ini adalah gejala dunia sehingga tidak hanya terjadi di Indonesia," kata Yudhoyono. Sementara itu, ketika menyampaikan harapannya kepada masyarakat dan terutama para pemimpin dan tokoh masyarakat untuk tahun 2007, Presiden Yudhoyono mengatakan para pemimpin dan tokoh masyarakat harus bekerja lebih keras untuk memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan. "Saya mengajak para pemimpin --termasuk diri saya sendiri-- serta tokoh masyarakat untuk bekerja sekeras-kerasnya, serta lebih mencurahkan pikiran dan waktunya untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat," kata Presiden. Tugas utama para pemimpin dan tokoh masyarakat pada tahun 2007 dan tahun-tahun berikutnya terutama adalah mengurangi pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan rasa aman," katanya. "Saya mengajak para pemimpin dan tokoh masyarakat untuk lebih gigih berjuang," kata Kepala Negara sambil mengatakan ajakan itu juga berlaku bagi dirinya sendiri. Yudhoyono kemudian berkata, "Kalau semua pemimpin bekerja keras, tulus dan ikhlas serta benar-benar ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka Insya allah jalan akan terbuka lebar." (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006