"Besok sudah bisa diunduh, dan masa CBT (Close Beta Test atau masa tes permainan) 11-17 Juni," kata Sub Project Manager PT Kreonm, Edo Jonathan Chandra, di Jakarta. Sebelumnya pada 7 Mei perusahaan ini hanya mengumumkan akan memasukan permainan ini ke Indonesia namun pada saat itu permainan belum bisa diunduh.
Edo mengatakan, permainan bertipe First Person Shooter (FPS) ini diciptakan oleh pengembang Korea, dan Indonesia adalah negara pertama di luar Korea yang bisa memainkan permainan tersebut. Negara lain yang akan mendapat permainan ini dalam waktu dekat adalah Thailand dan Brasil. Format permainan FPS biasanya berupa game tembak-tembakan di mana tampilannya dilihat dari mata pemain.
Ia mengatakan di Indonesia, permainan BlackSquad adalah permainan militer FPS pertama yang mendekati aslinya. Ia mengatakan senjata-senjata dan peralatan yang digunakan dalam permainan ini mirip dengan dunia nyata. Demikian juga pertempurannya juga disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya, sehingga tidak ada petarungan dengan binatang atau zombie seperti pada permainan sejenis lainnya.
"Seluruh senjata yang diciptakan untuk BlackSquad ini diambil langsung dari persenjataan militer dunia yang asli. Ini memberikan hasil efek kemiripan 100 persen dengan senjata yang aslinya di dunia militer," katanya. (Baca: Ini spesikasi komputer untuk BlackSquad)
Pada saat CBT, perusahan ini akan melakukan roadshow secara bersamaan di 17 kota dengan total 1.200 warnet di seluruh Indonesia yang akan terlibat.
Walaupun game ini bisa diunduh gratis, biasanya perusahaan akan mendapat pemasukan dengan menjual senjata atau perlatan lainnya yang lebih canggih kepada pemainnya.
Saat ini sudah banyak game online FPS, antara lain Point Blank yang juga dikelola oleh Gemscool (PT Kreon). Selain itu Special Force dan CounterStrike.
Sebelumnya juga ada game FPS baru yang masuk Indonesia yakni Final Bullets melalui publisher game Qeon. Dalam laman Qeon disebutkan, game ini merupakan game FPS dengan unsur kompetisi yang kuat.
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015