Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap target inflasi tahun 2015 sebesar empat plus- minus satu persen dapat tercapai melalui berbagai upaya bersama berbagai pihak.
"Target empat plus minus satu persen bisa dicapai kalau dilakukan bersama, termasuk oleh pemerintah daerah," kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers, usai Rakornas VI Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan masalah inflasi sebagian besar hanya berkaitan dengan masalah distribusi, stok dan harga komoditas barang dan jasa.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga mengatakan pemerintah akan membenahi tata niaga berbagai komoditas.
"Pemerintah juga akan membuat pasar lelang, sehingga harga yang terjadi mencerminkan harga yang sesungguhnya berdasar permintaan dan penawaran.
Menurut dia, dengan adanya pembenahan tata niaga dan pasar lelang maka produsen, dalam hal ini petani, akan menikmati keuntungan yang selama ini lebih banyak dinikmati tengkulak.
Terkait dengan pembangunan infrastruktur, Presiden mengatakan pemerintah akan fokus pada infrastruktur pangan, konektivitas dan energi.
"Infrastruktur pangan itu, misalnya, pembangunan dam dan saluran irigasi," ujarnya.
Sementara mengenai peran Bulog agar tidak hanya sebagai penyangga beras, Presiden mengatakan perlu waktu untuk menjadikan Bulog berperan lebih besar.
"Kalau berbagai upaya itu berhasil, itu akan menekan inflasi banyak sekali," ujarnya.
Sementara itu Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan laju inflasi ditargetkan terus turun hingga mencapai 3,5 persen plus-minus 1,0 persen pada 2018.
"Tadi juga disepakati perlunya sinergi kebijakan seluruh kementerian/lembaga dengan pemerintah daerah," tuturnya.
Menurut dia, semua pihak juga harus meyakinkan mengenai ketersediaan komoditas pangan, keterjangkauan harga dan komunikasi intensif khususnya antardaerah.
"Juga perlu sinergi pusat dengan daerah dalam pembangunan infrastruktur pangan, konektivitas dan energi," kata Agus.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015