Baghdad (ANTARA News) - Algojo dan Saddam saling mengeluarkan celaan menjelang eksekusi, dengan menyebut nama seorang ulama radikal Syiah anti Amerika Serikat yang ayahnya dibunuh anak buah Saddam. Potongan gambar yang kemungkinan diambil dari kamera telefon seluler atau kamera berkualitas rendah oleh saksi yang berada lebih rendah dari tiang gantungan, beredar di internet pada Minggu, satu hari setelah Saddam digantung. Harian The New York Times mengutip saksi-saksi yang mengatakan salah seorang algojo berpenutup muka, berteriak dengan marah beberapa saat sebelum penggantungan:"Kamu telah menghancurkan kami. Kamu telah membunuh kami. Kamu membuat kami hidup dalam kemelaratan." Saddam menjawab: "Aku telah menyelamatkan kamu dari kemelaratan dan kesengsaraan serta menghancurkan musuh-musuh kalian, orang Persia dan Amerika." Algojo itu seperti dilansir Reuters mengutuknya dengan berkata "Terkutuklah kamu," tulis The New York Times, dan Saddam membalas "terkutuklah kamu.". Dalam tayangan di internet yang berdurasi sekitar 2,5 menit, pijakan kaki Saddam jatuh ketika dia sedang mengucapkan syahadat. Kata-katanya terhenti seketika pada kalimat kedua, "Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad...". Dia juga terlihat tergantung dengan mata terbuka. Beberapa kali lampu kilat menyala, yang kelihatannya berasal dari kamera para saksi. Ada bagian di mana terdengar suara yang meneriakkan "Moqtada, Moqtada, Moqtada", yang dimaksud adalah ulama Moqtada al-Sadr, yang ayahnya, Ayatollah Mohammed Sadeq al-Sadr dibunuh pada 1999, kemungkinan oleh anak buah Saddam. The New York Times menyebut teriakan itu dari salah seorang algojo. Sadr muda kini menjadi pemimpin gerakan politik dan milisi Syiah, "Tentara Mehdi" yang oleh pemerintah Washington dan kaum Sunni, dituduh menjalankan pasukan maut yang sasarannya komunitas Sunni Saddam.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006