Paringin (ANTARA News) - Banjir yang merendam 10 desa di tiga Kecamatan di Kabupaten Balangan, menyebabkan beberapa infrastruktur di daerah tersebut rusak parah, di antaranya dua jembatan gantung putus. Informasi yang dihimpun ANTARA News, Minggu, kedua jembatan gantung di Desa Juai dan Teluk Bayur merupakan sarana paling vital untuk jalur transportasi yang menghubungkan daerah tersebut dengan beberapa desa lainnya. Sehingga untuk sementara warga kembali memanfaatkan rakit bambu, baik untuk menjual hasil pertaniannya atau untuk menuju ke beberapa daerah lainnya. Selain dua jembatan gantung, jalan Kabupaten dari Desa Mungkur Uyam menuju Desa Sumber Rezeki sepanjang tiga kilometer juga rusak parah, kemudian jalan provinsi dari Paringin menuju Desa Juai sepanjang 7,5 kilometer juga nyaris tak bisa dilalui. Jalan di Desa Juai menuju ke Kecamatan Halong sepanjang lima kilometer juga terendam lumpur, seluruh aspalnya mengelupas, sehingga beberapa bagian berlubang nyaris seperti kubangan kerbau. Sedangkan areal pertanian, yang sebelumnya terendam akibat jebolnya dua bendungan di daerah tersebut juga mengalami puso, kerugian petani tidak kurang dari Rp35 juta. Kondisi ini diperparah dengan jebolnya dua saluran air atau gorong-gorong yang mempunya tiga lubang di daerah tersebut dengan total kerugian Rp500 juta. Kepala Bagian Pemberitaan Pemkab Balangan, Alive Yustan Love, mengungkapkan dari hasil perhitungan pihak Kimpraswil Pemkab Balangan, kerugian seluruh infrastruktur akibat banjir sekitar Rp9 miliar. Rincian kerusakan selain dua tersebut di atasnya antara lain, yaitu putusnya dua jembatan gantung Rp200 juta, kerusakan jalan Mungkur Uyam sepanjang tiga kilometer Rp1 miliar, jalan Paringin-Juai diperhitungkan kerugian mencapai 3,375 miliar dan Juai-Halong, sekitar Rp3 miliar.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006