... ini menjadi salah satu dari sekitar 10 pintu masuk menuju Tembok Besar Mu Tian Yu...

Beijing (ANTARA News) - Satu desa di lereng Tembok Besar Mu Tian Yu yang sebelumnya merupakan kawasan pertanian di bagian timur Beijing, disulap pemerintah Tiongkok alias China menjadi desa wisata yang sangat menarik dan memikat wisatawan.

"Desa wisata ini menjadi salah satu dari sekitar 10 pintu masuk menuju Tembok Besar Mu Tian Yu," kata Henry Somantri, salah seorang pemandu Bahasa Mandarin kepada delegasi wartawan Indonesia dari Bali, NTB dan NTT yang berkunjung ke Beijing, Senin.

Ia mengatakan desa wisata tersebut baru dikembangkan sekitar lima tahun lalu oleh pemerintah Tiongkok sebagai salah satu model dalam menata kawasan pedesaan untuk memberdayakan masyarakat setempat.

"Ini salah satu cara pemerintah Tiongkok dalam untuk memberdayakan ekonomi rakyatnya, sekaligus menjadi model bagi pengembangan kawasan-kawasan pedesaan di wilayah Tiongkok," tambahnya.

Pemerintah membangun fasilitas-fasilitas pertokoan, lokasi penjualan serta fasilitas penunjang pariwisata lainnya untuk menghidupkan ekonomi masyarakat di desa bersangkutan.

Hampir tiap hari, ribuan wisatawan berkunjung ke desa tersebut untuk selanjutnya dengan kereta layang menuju Tembok Besar Mu Tian Yu yang sangat bersejarah bagi China dan dunia itu.

Ia menambahkan dalam pertemuan para investor dari Tiongkok dengan para pimpinan wilayah dari Bali, NTB dan NTT di Denpasar, Bali beberapa waktu lalu, para investor berkeinginan besar untuk menanamkan investasinya di tiga provinsi itu.

"Tiongkok yang dulunya mengimpor investor untuk membangun negaranya, kini berupaya untuk mengekspor para investor ke Indonesia, khususnya Bali, NTB, dan NTT untuk membangun infrastruktur di wilayah tersebut," ujarnya.

Ia menambahkan para pemimpin di tiga provinsi tersebut, bisa mengundang investor untuk menanamkan modalnya di daerah masing-masing, karena pemerintah Tiongkok memiliki niat yang tulus dalam membantu ketertinggalan pembangunan guna meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Namun, ada hal yang paling ditakutkan oleh para investor dari Tiongkok adalah soal status tanah. Mereka tahu, masalah tanah di Indonesia menjadi salah satu penghambat investasi. Jika pemerintah daerah menyiapkan lahan untuk mendukung investasi mereka, saya pikir tidak ada masalah," katanya.

Pewarta: Laurensius Molan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015