New Delhi (ANTARA News) - Pemerintah India mengecam hukuman gantung terhadap mantan Presiden Irak, Saddam Hussein, Sabtu, seraya mengatakan bahwa hal itu mengecewakan dan sangat disesalkan. Televisi negara Irak melaporkan bahwa Saddam tewas digantung sesaat sebelum pukul 06:00 waktu setempat, atau empat hari setelah pengadilan Irak menjatuhi hukuman mati sesudah dia dituduh melakukan pembunuhan massal pada tahun 1982 di kota Dujail, Irak. "Pemerintah India sebelumnya telah menasehati dan menyerukan menentang atas hukuman gantung terhadap Saddam Hussein. Kami berharap hukuman mati tidak dlakukan. Tetapi sejak hukuman mati telah dilakukan, kami hanya mengatakan tak setuju dengan hukuman tersebut dan sangat disayangkan," kata Menteri Negara Urusan Luar Negeri India, Anand Sharma, kepada wartawan. Sharma juga berharap bahwa hukuman gantung tidak akan mempengaruhi proses rekonsiliasi yang dilakukan saat ini dan pemulihan perdamaian di Irak. Dia mengatakan, prioritas pemerintah Irak seyogianya mengatasi konflik etnis di negaranya. "Hukuman gantung tidak membantu proses normalisasi. India mengharapkan Irak yang stabil," katanya. Sementara itu, partai-partai kiri India, yang mendukung pemerintah koalisi federal, merencanakan rapat umum di Pusat Amerika (American Center) di New Delhi untuk memprotes menentang hukuman gantung yang dilakukan terhadap mantan pemimpin Irak itu. Kedutaan AS dan lembaga-lembaga AS lainnya di ibukota India telah melakukan siaga keamanan yang ketat atas kemungkinan hal itu, demikian DPA. (*) (Foto repro AFP/Al Iraqiya TV: Saddam Hussein Menjelang Dieksekusi)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006