Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 177 orang dari 545 penumpang dan 27 ABK KM Senopati yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Mandalika, Jawa Tengah, Sabtu (30/12) dini hari, dilaporkan selamat, demikian keterangan Departemen Perhubungan. Dari jumlah itu, 151 orang sudah berada di darat, 15 orang berada di atas kapal berbendera Vietnam MV Tuan yang sedang menuju Surabaya, 11 lainnya berada di atas kapal nelayan, yang tengah menuju Rembang, kata Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan, Soeharto, di Jakarta, Minggu. "Selain itu, ada satu korban tewas di salah satu kapal nelayan yang membawa sebelas korban selamat yang tengah menuju Rembang," ujarnya menambahkan. Ia mengatakan cuaca buruk disertai tinggi gelombang yang mencapai empat hingga lima meter menyulitkan tim penyelamat baik dari TNI, Polri dan Badan Search and Rescue/SAR Nasional (Basarnas) untuk melakukan evakuasi. "Beberapa kapal, baik dari TNI, Polri maupun SAR, terpaksa harus kembali saat berupaya mendekati lokasi kejadian, karena tingginya gelombang," ujarnya. Oleh karena itu, menurut Soeharto, untuk mengevakuasi korban, maka pihak pelayaran setempat meminta kapal-kapal yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian agar melakukan evakuasi seperti yang dilakukan tugboat Semar 8 dan KM Kayu Lapis 6. Selain TB Semar 8 dan KM Kayu Lapis 6, pihak Dephub juga mengerahkan KLN Dali Mas, KLN Maju Prima, KN Alugra, KN Trisula, KN 206, KRI Rimau dan KNP 337. KM Senopati jurusan Kumai (Kalimantan Tengah) - Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, tenggelam di sekitar perairan Pulau Mandalika, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Sabtu dinihari (30/12) sekitar pukul 01.00 WIB. Kapal yang dinakhodai Wiratno itu membawa 545 penumpang dan 27 ABK. Selain itu, terdapat tujuh truk besar, empat truk kecil, tiga mobil kecil dan satu tronton. Soeharto mengemukakan ebagian besar korban selamat kini berada di rumah sakit di Rembang dan Surabaya, Jawa Timur. (*)
Copyright © ANTARA 2006