Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan, menyerahkan piagam penghargaan Ingatan dunia atau Memory of World dari UNESCO untuk "Negarakertagama dan Babad Dipanegara" pada pihak Perpustakaan Nasional.
"Penyerahan piagam Memory of World, ini sebuah peristiwa penting bagi Bangsa Indonesia. Saya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang membuat ini terjadi, karena ini kerja panjang, perlu keteguhan, keuletan, untuk bisa diakui sebagai Memory of World," kata Anies di Jakarta, Senin.
Babad Dipanegara merupakan naskah kuno berupa otobiografi dan perjalanan hidup Pangeran Diponegoro sejak 1785 hingga dia diasingkan ke Sulawesi Utara pada 1831-1832. Dalam babad ini diperlihatkan kepekaan yang mendalam pada kondisi dan keadaan lokal pada masa itu.
Naskah ini pada Juni 2013 lalu telah diakui sebagai International MoW Register dari UNESCO (Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya).
Bersama Babad Dipanegara, naskah lainnya, Negarakertagama yang merupakan karya Empu Prapanca, juga akhirnya diakui UNESCO.
Naskah ini menceritakan kejayaan dan kebesaran Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.
Di samping itu, juga memberi kesaksian mengenai sikap demokratis dan keterbukaan otoritas di depan rakyat pada masa dianutnya keabsolutan kerajaan. Negarakertagama sempat hilang bersama keruntuhan Majapahit hingga akhirnya ditemukan kembali oleh seorang Belanda.
Ia kemudian membawa naskah itu untuk dipelajari. Di Belanda, naskah ini sempat disimpan di perpustakaan Universitas Leiden dan dikembalikan lagi ke Indonesia pada 1973.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015