Hongkong (ANTARA News) - Mata uang negara-negara penting di Asia pada umumnya menutup akhir tahun dengan penguatan terhadap dolar AS pada pekan ini. Yen Jepang: Yen relatif menguat terhadap dolar AS di perdagangan tahun 2006 dengan pergerakan kurs tahunan paling sempit sejak tahun 1973 saat Jepang berubah ke sistem kurs mengambang, meski pekan terkahir melemah tipis. Kurs yen Jepang pada posisi 118,90-93 terhadap dolar pada Jumat, menurun tipis pekan sebelumnya pada 118,36-39. Posisi yen ini di bawah level 119 terhadap dolar pada Selasa, yang merupakan untuk pertamakalinya dalam dua bulan terakhir saat laporan data inflasi, belanja dan tenaga kerja di Jepang gagal untuk mendorong spekulasi pasar terkait kenaikan suku bunga di Januari. Bank sentral Jepang pada Juli menaikkan suku bunga menjadi 0,25 persen, yang mengakhiri kebijakan sangat longgar selama lima tahun yang mempertahankan suku bunga pada nol persen. Pada setahun lalu yen mencapai puncak penguatannya pada 108,97 terhadap dolar AS di Mei, sedang titik terendahnya pada 119,88 terhadap dolar AS di Oktober. Selisih antara kedua posisi itu sebesar 10,91 yen merupakan terkecil dalam sejarahnya. Rupiah Indonesia: Mata uang rupiah di pasar Asia itu ditutup pada posisi 9.035/9.040 terhadap dolar AS, menguat dibandingkan 9.073/9.078 sepekan sebelumnya. Dolar Hongkong: Dolar Hk ditutup pada akhir pekan ini di 7,7771 terhadap dolar AS, sedikit melemah dibandingkan pekan sebelumnya 7,7768. Dolar Singapura: Satu dolar AS tercatat 1,5336 dolar Sg, menguat dari pekan sebelumnya 1,5400. Peso Filipina: Peso Filipina menguat menjadi 49,03 terhadap dolar AS pada Jumat dari 49,28 dolar pada 22 Desember. Won Korea: Won ditutup pada 929,80 per dolar AS pada Jumat, melemah dari 928,30 pada pekan sebelumnya. Namun untuk tahunan, won menguat hampir delapan persen sejak permulaan tahun 2006 pada 1.008 won per dolar AS. Baht Thailand: Baht mampu menguat kembali terhadap dolar AS akibat tekanan jual dari para eksporternya, sehingga mata uang lokal itu ditutup pada 36,06-10 naik dari 36,40-48 per dolar AS pekan sebelumnya. Bant sempat jatuh di pekan ketiga Desember menyusul kebijakan kontrol devisa "darconian" dari Pemerintah Militer Thailandyang mengakibatkan penjualan besar-besaran di pasar modal. Yuan China: Yuan ditutup pada posisi rekor penguatannya di 7,8051 terhadap dolar AS di pasar OTC (over the counter) dibandingkan Kamis 7,8141. (*)
Copyright © ANTARA 2006