Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan membentuk lembaga khusus untuk menjaring pendanaan pembangunan, dan juga sebuah lembaga untuk menarik aliran investasi di Kawasan Timur Indonesia.
Lembaga pendanaan itu bernama "East Indonesia Development Funds". Sedangkan lembaga investasi tersebut akan berbentuk Perseroan Terbatas Investasi Indonesia Timur.
"Lembaga ini akan mengoptimalkan kebutuhan pendanaan dan investasi di lima sektor prioritas utama yakni energi, infrastruktur, pangan, perikanan dan kelautan, serta akses pembiayaan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Wilayah Timur, Annar S. Sampetoding, dalam laporannya di Forum Perdagangan dan Investasi Rapat Kerja Nasional Kadin di Jakarta, Senin,
Annar melaporkan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
Penetapan lima sektor tersebut berdasarkan prioritas dan agenda nasional, serta potensi yang tersedia di berbagai wilayah di Indonesia Timur.
Selain membentuk lembaga pendanaan dan investasi, Annar menuturkan Kadin juga akan membentuk koperasi Kadin Indonesia Timur.
Sependapat dengan dimensi pembangunan yang digencarkan pemerintah, Annar mengatakan pemerataan pembangunan di Indonesia memang perlu menjadi prioritas. Pemangkasan tingkat ketimpangan ekonomi antara Indonesia Timur dan Barat juga harus didukung dengan sinkornisasi RPJMN 2015-2019 dan rencana pembangunan oleh pemerintah daerah.
Indonesia Timur, ujar Annar, memerlukan percepatan realisasi proyek infrastruktur seperti tol laut, pembangkit listrik, karena infrastruktur merupakan pilar penting yang akan berdampak pada pengembangan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Salah satu sektor infrastruktur yang akan didorong adalah infrastruktur untuk sektor pangan, dengan pembangunan irigasi dan waduk.
"Dalam hal ini, pemerintah juga perlu mempercepat realisasi program pengembangan komoditas pangan yang disertai pembangunan irigasi, waduk, jalan desa dan lainnya," tutur dia.
Kadin juga mendorong pengembangan sektor energi alternatif. Annar mengatakan Kadin akan menginisiasi penandatanganan kerja sama membangun 25 pembangkit tenaga listrik biomassa di Indonesia Timur.
"Itu akan dimulai di Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah," ujarnya.
Kadin juga menyampaikan akan membentuk tiga sektor ekonomi terpadu untuk perikanan di Maluku, pertanian di Sulawesi Selatan dan peternakan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Biaya untuk mengembangkan tiga sektor ekonomi terpadu tersebut diperkirakan lebih dari 50 juta dolar AS.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015