Sebanyak 24 tentara tewas dalam perang itu dimakamkan di tempat pemakaman Terendak, Malaysia, di pangkalan operasi militer besar, dan sisanya di tempat pemakaman korban perang Kranji di Singapura.
"Kami tidak pernah bisa mengembalikan mereka, yang meninggal dalam tugas negara, tapi kami dapat dan harus menawarkan penghiburan dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Abbott kepada parlemen.
Tentara Australia tewas dalam Perang Dunia I dan II serta Perang Korea dimakamkan dekat tempat mereka gugur tetapi saat Vietnam terlibat, kebijakan itu berubah dan jenazah dibawa pulang.
Hampir 60.000 tentara Australia berjuang bersama Amerika Serikat di Vietnam, dan 521 di antaranya tewas. Dari jumlah tersebut, semua kecuali 25 orang di Malaysia dan Singapura dibawa pulang.
"Kami tidak ingin tentara yang tewas dalam perang yang sama diperlakukan berbeda," kata Abbott, seraya menambahkan bahwa pemerintah menawarkan untuk memulangkan jenazah semua warga Australia yang dimakamkan di Terendak dan Kranji.
"Keputusan untuk mengambil tawaran repatriasi ini diserahkan pada para janda tentara, anak atau keluarga dekat," katanya, seperti dilaporkan AFP.
"Mereka dapat mulai untuk membawa orang yang mereka cintai kembali atau mereka mungkin memilih untuk membiarkan mereka beristirahat di mana mereka sekarang. Apa pun itu, keputusan mereka akan dihormati," katanya.
Australia menjadi salah satu negara Barat pertama menjalin hubungan diplomatik dengan Hanoi pada 1973 dan menjadi donor bantuan dan mitra usaha besar negara komunis itu.
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015