"Satu negara hanya diperbolehkan mengirim dua nomor. Makanya target dua emas cukup realistis," kata Anjas Rifai di sela pengukuhan atlet SEA Games 2015 di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin.
Menurut dia, target dua emas tersebut satu ditargetkan dari putra dan satu dari putri. Adapun nomor yang menjadi bidikan adalah tim dan double event. Jika dilihat dari kemampuan pemain pihaknya optimistis target bisa diraih.
Selain itu, kata dia, Indonesia juga terhendar dari tim kuat seperti Thailand dan Myanmar karena berbeda grup. Kondisi ini dinilai cukup menguntungkan bagi pemain Indonesia.
"Ini memang strategi. Indonesia pada SEA Games nanti bergabung dengan Singapura, Laos dan Malaysia. Makanya kita harus optimistis," katanya menambahkan.
Demi merealisasikan target, semua atlet terus digembleng di GOR Popki Cibubur, Jakarta Timur. Ada 19 atlet putra dan putri yang menjalani pemusatan latihan sejak Oktober 2014 lalu. Selain uji coba didalam negeri, tim juga melakukan uji coba ke Korea.
Ditanya masalah kesiapan, Anjas menegaskan jika sudah memasuki tahap akhir dan fokus pada pra kompetisi.
"Persiapan sudah lebih dari 90 persen. Sekarang tinggal pemantapan saja. Sesuai dengan jadwal kontingen sepak takraw akan bertolak ke Singapura, 2 Juni," katanya menjelaskan.
Hal sama dikatakan salah satu atlet sepak takraw Indonesia, Nur Isni Cikita. Menurut dia, tim sudah siap bertanding. Pihaknya berharap, semuanya bisa bertanding dengan maksimal sehingga target bisa diraih.
Target dua emas yang dicanangkan oleh PB PSTI ternyata tidak sama dengan target dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Lembaga ini tidak memberikan target emas pada tim sepak takraw Indonesia.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015