Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNESCO rencananya akan menetapkan Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia non kebendaan pada Mei 2009 setelah sebelumnya diusulkan oleh Pemerintah Indonesia.
Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Sesmenko Kesra) Indroyono Soesilo seusai peresmian purna pugar rehabilitasi Candi Nandi Pascagempa di Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta, Selasa, mengatakan bahwa bangsa Indonesia mengharapkan agar penetapan batik sebagai warisan budaya dunia dapat segera terealisir.
"Insya Allah, UNESCO pada Mei 2009 nanti secara resmi akan mengumumkan penetapan batik sebagai warisan budaya dunia non kebendaan. Karenanya, jika penetapan tersebut terealisir maka masyarakat Indonesia patut bersyukur karena karya nenek moyang kita diakui dunia," katannya.
Menurut dia, upaya mengusulkan batik kepada UNESCO sebagai warisan budaya dunia melalui proses cukup panjang dan rumit karena harus memenuhi persyaratan dari badan dunia tersebut, di antaranya menyiapkan naskah akademik tentang batik,memiliki masyarakat pecinta batik dan pemerintah mendukung usulan tersebut.
Jika nanti UNESCO sudah menetapkan sebagai warisan budaya dunia, maka pemerintah dan masyarakat Indonesia harus bertanggungjawab untuk menjaga pelestarian dan keaslian karya budaya tersebut.
Batik Indonesia yang diusulkan tersebut bukan motifnya namun nilai-nilai estetika batik yang sampai saat ini masih dipegang teguh oleh sebagian masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa.
"Sebagian masyarakat Jawa sampai kini masih mempertahankan tradisi dalam mengenakan kain batik. Misalnya, untuk melayat jenazah harus mengenakan batik dengan motif tertentu, begitu juga ketika mendatangi hajatan perkawinan ada motif batik tersendiri.Hal ini dianggap unik bagi masyarakat negara barat dan mereka justru menghargai itu," katanya.
Ia mengatakan bahwa penetapan warisan budaya dunia dari UNESCO tersebut memiliki keuntungan yaitu masyarakat dunia akan mendukung warisan budaya tersebut. Misalnya, saat Candi Prambanan rusak akibat gempa Mei 2006 lalu, maka masyarakat dunia langsung ikut terjun dalam upaya merehabilitasi kerusakan bangunan candi itu.
Namun, sebaliknya jika masyarakat tidak bertanggungjawab dan membiarkan kelestarian warisan budaya itu terancam maka dampaknya UNESCO dapat mencabut ketetapan sebagai warisan budaya dunia,katanya.
Ia mengatakan, penetapan batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia nantinya akan melengkapi tujuh penetapan warisan dunia lainnya milik Indonesia. Ketujuh warisan dunia yang sudah ditetapkan UNESCO tersebut, antara lain Komodo, Hutan Tropis, Situs Purbakala Sangiran, candi Borobudur dan Prambanan serta Keris. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009