Denpasar (ANTARA News) - Perayaan menyambut Tahun Baru 2007 di Pulau Dewata sepi karena kondisi perekonomian yang belum pulih pascaledakan bom Bali. "Biasanya Sekaa Teruna (ST) di masing-masing banjar (dusun) di Bali menyelenggarakan kegiatan rutin tahunan, seperti mengadakan pasar amal atau bazar sangat meriah," kata Ketua Sabha Yowana Propinsi Bali, Ir IB Wira Wibawa MT di Denpasar, Minggu. Wira Wibawa mengatakan, pada tahun ini tampaknya berbeda dengan tahun-tahun lalu. Sebelum peristiwa bom, ST peranannya sangat aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan semacam itu. "Menjelang menyambut tahun baru tiba, para ST di Bali sudah sibuk membuat kegiatan seperti pertandingan olahraga, bazar dan kegiatan sosial lainnya," kata Wira Wibawa. Dikatakan, data yang di himpun pihak pengurus Sabha Yowana, sekitar 600 ST yang tersebar di Bali hanya 10 persen yang menyelenggarakan kegiatan, terkait dengan penyambutan tahun baru. Sementara Ketua ST Banjar Bengkel Denpasar, Made Payuse SE mengatakan, tahun ini organisasi tradisional pemuda yang dipimpinnya tidak menyelenggarakan kegiatan penyambutan Tahun Baru. "Karena kondisi perekonomian Bali yang tengah terpuruk, kami tidak menyelenggarakan kegiatan keramaian seperti bazar. Apabila itu dipaksakan akan sia-sia dan menguras tenaga," katanya. Pantauan ANTARA di seputar Kota Denpasar, kegiatan untuk penyambutan Tahun Baru kali ini tampak sepi dibanding dengan tahun lalu. Biasanya agenda tahunan melepas matahari yang di selenggarakan Pemkot Denpasar sangat meriah dan membagi-bagikan ribuan nasi "jenggo", untuk tahun ini tidak ada. "Agenda kegiatan melepas matahari 2006 kali ini dirayakan dengan sederhana, tidak seperti tahun lalu, ada bagi-bagi nasi bungkus untuk masyarakat yang hadir menyaksikan pagelaran budaya di lapangan Puputan Badung," kata Kabag Humas Pemkot Denpasar, Made Erwin Suryadarma Sena SE.(*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2006