Baghdad (ANTARA News) - Jenazah mantan Presiden Irak, Saddam Hussein, dibawa ke kampung halamannya di Tikrit setelah pengeksekusiannya pada Sabtu (30/12), dan para sesepuh sukunya kemungkinan akan memakamkan di desa kelahirannya, Minggu malam. Seorang pengacara dan seorang pejabat senior pemerintah Irak memastikan rencana bagi presiden terguling itu untuk dimakamkan di daerah asalnya, salah satu markas gerilyawan Arab Sunni yang menentang pendudukan AS dan pemerintah pimpinan-Syiah, demikian laporan Reuters. Putera Saddam, Uday dan Qusay, juga dimakamkan di sebuah tempat pemakaman keluarga di Awja, setelah tentara AS membunuh mereka pada pertengahan 2003. Saddam sendiri ditangkap pada akhir tahun itu. Pengacara Saddam, Bushra al-Khalil, mengatakan bahwa jasad Saddam telah diterbangkan menggunakan pesawat militer Amerika Serikat (AS) ke Tikrit. Satu sumber senior pemerintah mengatakan pengangkutan dilakukan melalui jalan raya. Seorang jurubicara militer AS menolak berkomentar. Yahya al-Atawai, seorang ulama senior Sunni di Tikrit, mengatakan melalui telepon dari kota berjarak sekira 180 km di utara Baghdad itu bahwa kepala suku Saddam, Albu Nasir, Ali al-Nida, telah menerima jenasah mantan orang terkuat di Irak itu. "Jenasah itu sekarang di Awja dan mereka mungkin akan menguburkannya malam ini," kata Atawi. Umat Islam biasanya memakamkan orang yang meninggal pada hari (meninggalnya orang) itu juga. Khalil mengatakan, puteri Saddam, Raghd, yang berada di pengasingan di Yordania, telah berhubungan dengan para pemimpin suku keluarganya mengenai tempat pemakaman yang aman menurut rencana keluarga di Awja, tepatnya sebuah tempat di pinggiran kota Tikrit, atau di markasbesar gerilyawan Sunni Ramadi, 110 Km di barat Baghdad. Pemakaman itu akan berlangsung secepatnya Minggu, kata Khalil. Raghd sebelumnya meminta jenasah ayahnya diterbangkan ke Yaman untuk pemakaman sementara hingga dapat dipindahkan kembali ke Irak untuk upacara keluarga yang lebih baik. Seorang penasehat PM Nuri al-Maliki yang seorang Syiah sebelumnya mengatakan pemerintah ingin Saddam dimakamkan di sebuah tempat rahasia di Irak guna mencegah tempat tersebut menjadi tempat ziarah bagi gerilyawan. Tentara AS kini berjaga-jaga menghadapi masalah dari gerilyawan di antara minoritas Sunni-nya Saddam. (*) (Foto repro AFP/Al Iraqiya TV: Saddam Hussein menjelang dihukum gantung, Sabtu, 30 Desember 2006)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006