"Perusahaan ini berasal dari berbagai sektor usaha seperti perbankan, perusahaan pembiayaan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan lembaga pendidikan," kata Rany Utari Ayuningtyas, selaku penanggung jawab IPB Job Fair and International Scholarship Education Expo 2015, saat ditemui, Minggu.
Ia mengatakan terdapat 57 stand perusahaan dan 14 scholarship (beasiswa) yang dapat dikunjungi oleh para pencari kerja selama dua hari penyelanggaraan. Selain dapat melihat profil perusahaan, dan memasukkan berkas lamaran, juga bisa mengikuti "workshop" seputar tips melamar pekerjaa di perusahana yang diinginkan.
"Job Fair ini terbuka untuk alumni IPB dan juga pelamar umum dari lulusan mana pun," katanya.
Untuk bisa mengikuti Job Fair and International Scholarship Education Expor 2015 ini, pengunjung dapat masuk dengan membayar tiket masuk sebesar Rp20 ribu untuk umum dan Rp10 ribu untuk anggota CDA-IPB.
"Dengan tiket masuk ini, pencari kerja dapat mengikuti konsultasi karir, ada lima bilik konsultasi yang kita sediakan. Sekaligus dapat mengakses beasiswa dalam negeri maupun luar negeri yang ikut membuka stand di sini," katanya.
Ia mengatakan, berbeda pada tahun sebelumnya, IPB Job Fair Expo digabung dengan International Scholarship yang memberikan informasi seputar beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarana maupun strata pertama yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri seperti beasiswa Manajemen Bisnis IPB, Double Degree Agribisnis Goettingen Germany.
"Ada 14 stand untuk scholarship baik dari yayasan maupun perguruan tinggi, selain Jerman, ada juga beasiswa dari universitas Korea, dan lembaga penyedia tes bahasa inggris," katanya.
Rany menambahkan, IPB Job Fair merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh CDA IPB sejak tahun 1999. Tahun ini target kunjungan sebesar 3.500 pengunjung. Jumlah ini meningkat dari capaian kunjungan tahun sebelumnya sebanyak 3.200 pengunjung.
Direktur CDA IPB, Syarifah Iis Aisyah menyebutkan, tingginya angka pengangguran dalam negeri disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan lulus perguruan tinggi, belum banyaknya lowongan pekerjaan yang sesuai jurusan seperti pertanian, peternakan dan perikanan.
"Dan faktor ketiga datang dari diri para pencari kerja itu sendiri, kemampuan diri yang belum terasah, sehingga kerap gagal saat wawancara. Soft Skill ini harus diperbaiki, diajarkan agar mereka memiliki kemampuan untuk percaya diri," katanya.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015