Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi, mengaku belum mengetahui surat balasan dari Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA terkait penolakan usulan tim transisi.

"Pertama saya belum tahu karena kami kirim korespondensi, yang kedua kami kiring orang; Apakah surat kami ditolak atau dibalas saya belum tahu," kata Imam Nahrowi saat mengunjungi Stadion Utama Riau di Pekanbaru, Sabtu.

Selanjutnya, ia mengatakan akan mencari tahu apabila benar FIFA mengirimkan surat penolakan tim transisi Kemenpora. "Kalau toh ditolak, apa alasannya, kalau diterima, seperti apa balasannya," ujarnya.

Dari alasan-alasan yang dikemukakan FIFA, maka nantinya ia akan mempelajari, termasuk mencari tahu apakah ada penjelasan yang kurang dari korespondensi yang dikirimkan Menpora ke FIFA pada 20 Mei 2015 lalu.

"Dari situ baru kami pelajari nanti, mungkin saja ada penjelasan yang kurang," jelasnya.

Namun begitu, politisi kelahiran Sidoarjo ini mengatakan FIFA saat ini sedang fokus ke kongres tahunan, sehingga menurutnya mungkin saja FIFA tidak melihat persoalan-persoalan yang ada di Indonesia.

"Tapi yang perlu diketahui sekarang, FIFA sedang fokus ke kongres, jadi karena FIFA lagi fokus, mungkin saha persoalan-persoalan yang ada di Indonesia tidak sepenuhnya dilihat," pungkas politik PKB ini.

Sebelumnya Tim Transisi yang dipimpin oleh mantan Ketua KPK Bibit Samad Riyanto menyatakan ingin bertemu dengan FIFA untuk menjelaskan alasan Kemenpora mengintervensi PSSI.

Namun, keinginan tersebut dibalas FIFA melalui surat yang dikirimkan pada Jumat lalu (22/5) yang berisikan akan segera menjatuhkan sanksi ke Indonesia jika Kemenpora tetap membekukan PSSI hingga 29 Mei 2015 mendatang.


Berikut petikan surat FIFA yang ditandatangani langsung oleh Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke. "Inti dari surat ini, kami dengan sangat menyesal menginformasikan pada Anda kalau tidak memungkinkan bagi kami untuk menemui delegasi Anda dalam pemberitahuan yang sangat singkat karena tanggal pertemuan yang Anda minta bertepatan di pekan jelang Kongres FIFA ke-65,".

"Tindakan yang dibuat oleh Kementerian (atau pihak yang terkait) akan menempatkan PSSI melanggar Pasal 13 dan 17 dari Statuta FIFA; dan harus dicabut sebelum 29 Mei 2015, jika tidak maka FIFA bisa mempertimbangkan untuk mengeluarkan sanksi sesegera mungkin kalau hal tersebut tidak segera dilakukan,".

Namun begitu, FIFA juga menyatakan masih akan mempelajari korespondensi yang diberikan Kemenpora sebelum tenggat waktu sanksi FIFA, yakni 29 Mei 2015.

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015