Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggandeng perbankan Jepang yaitu Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, dalam mempromosikan potensi investasi Indonesia kepada para investor Negeri Sakura.
Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan langkah tersebut merupakan strategi baru dalam memasarkan potensi investasi Indonesia.
"Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan bekerja sama dengan bank setempat. Mereka memiliki data tentang investor yang potensial dan kredibel, sehingga pemasaran potensi investasi Indonesia dapat langsung menuju sasarannya," katanya.
Franky berharap dengan model pemasaran investasi seperti itu, BKPM dapat meningkatkan masuknya investasi Jepang ke Indonesia.
Ia merujuk data JETRO, di mana Indonesia menempati peringkat ke tujuh negara tujuan investasi Jepang ke seluruh dunia dengan nilai 3,9 miliar dolar AS.
Empat besar negara tujuan investasi Jepang adalah Amerika Serikat sebesar 43,7 miliar dolar AS, Inggris sebesar 13,31 miliar dolar AS, Thailand 10,17 miliar dolar AS dan Belanda 8,6 miliar dolar AS.
"Pekerjaan rumah kami adalah meningkatkan jumlah investasi Jepang ke Indonesia. Modal positif kita adalah rasio investasi Jepang yang cukup tinggi hingga 65 persen. Artinya, dari 10 investor Jepang, sekitar 6,5 investor akan merealisasikan investasinya," ujanya.
Selain Jepang, lembaga itu juga akan menjalankan model kerja sama dengan perbankan untuk menarik investasi Korea Selatan, Tiongkok dan Taiwan.
Kepala BKPM Franky Sibarani sendiri akan melakukan kunjungan kerja ke tiga kota di Jepang pada 25-29 Mei mendatang untuk menindaklanjuti berbagai minat investasi yang sudah dinyatakan pihak Jepang.
Kunjungan tersebut juga dilakukan untuk menjamin minat baru investor Jepang untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015