Washington (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri AS telah menyiarkan melalui Internet 296 surel dari akun mantan menteri luar negeri AS Hillary Clinton.
Semua surat elektronik itu dikirim dan diterima sebagai akibat dari serangan September 2012 terhadap instalasi diplomatik Amerika di Benghazi, Libya, yang menewaskan empat orang Amerika, termasuk seorang duta besar.
"Surel tersebut yang kami siarkan hari ini tidak mengubah fakta mendasar atau pemahaman kami mengenai peristiwa sebelumnya, selama, atau setelah serangan itu," kata departemen tersebut di Twitter setelah semua pengumuman mengenai penyiaran surel itu.
Semua 296 surel tersebut adalah bagian dari 30.000 surel yang diserahkan Hillary kepada Departemen Luar Negeri dari server surel pribadinya, kata Xinhua. Hillary dilaporkan telah menggunakan server surelnya untuk melakukan kegiatan pemerintah dan swasta selama masa jabatannya di Departemen Luar Negeri AS.
Pada saat yang sama, Departemen Luar Negeri AS sedang mengkaji surel lain Hillary untuk disiarkan nanti.
Departemen Luar Negeri AS mulanya siap menyiarkan surel itu pada Januari 2016. Namun, seorang hakim federal malah memerintahkan Departemen tersebut untuk menyiarkan semua surel itu dengan dasar bergilir dan semuanya akan disiarkan secara berkelompok sebelum itu.
Awal pekan ini di Iowa, Hillary Clinton meminta Departemen Luar Negeri AS mempercepat penyiaran surel tersebut, dan mengatakan, "Tak seorang pun memiliki keinginan yang lebih besar dalam penyiaran surel ini dibandingkan dengan saya."
Dalam upaya kedua Hillary untuk maju dalam pemilihan presiden, semua surel itu telah mengancam bisa menjadi gangguan besar bagi Hillary.
Satu komite Kongres sedang menyelidiki mengapa Hillary Clinton menggunakan server surel pribadi dan bukan yang diberikan pemerintah. Apakah arsip yang ia serahkan kepada Departemen Luar Negeri memang lengkap, atau tidak, juga sedang diselidiki.
(C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015