Jakarta (ANTARA News) - Pelaksanaan sholat Idul Adha 1427 H di Masjid Al Furqon , Jakarta Pusat, Sabtu pagi, terpaksa dilaksanakan dalam dua gelombang akibat tidak tertampungnya ribuan orang yang memadati halaman dan masjid tersebut. Pelaksanaan sholat Ied gelombang pertama di masjid Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang berlangsung pukul 07.00 WIB itu, diikuti ribuan muslim dan muslimah dari berbagai wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya. Bertindak selaku khotib dalam sholat Ied tersebut adalah Sekretaris Umum DDII Ustadz H Abdullah Wahid Alwi MA, sedangkan sebagai Imam sholat Ied adalah Ustadz H Hasbullah Fahri. Sedangkan pada gelombang yang dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dipimpin Imam dan Khotib yaitu Ustadz H Misbach M. Sholat Ied gelombang kedua itu diikuti ratusan muslim dan muslimah yang tidak tertampung dalam pelaksanaan sholat Ied gelombang pertama. Dalam ceramahnya, Khotib Ust. H Abdullah Wahid Alwi MA mengingatkan bangsa Indonesia khususnya umat Islam agar bisa belajar dari pengalaman yang terjadi di belahan dunia lain seperti di Irak dan Libanon. "Negara ini jangan mudah dicampuri oleh kekuatan-kekuatan asing," katanya. Ia juga mengajak masyarakat agar bekerja keras membangun bangsa karena masyarakat Indonesia sudah "capek" menjadi masyarakat miskin di negari yang kaya. "Marilah kita berupaya mengembalikan kekayaan alam di negeri ini kepada yang berhak yakni seluruh rakyat," katanya. Selain itu, ia juga mengajak umat Islam untuk dapat melaksanakan "Monoyalitas Rabbani" atau loyalitas yang hanya ditujukan kepada Allah SWT semata demi tercipta ketenteraman, ketenangan dan kedamaian. Pelaksanaan sholat Ied di Masjid Al Furqon itu juga diikuti oleh Ketua Umum DDII KH Husein Umar yang baru kembali setelah menjalankan operasi jantung di sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur Malaysia. Selain DDII, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) juga melaksanakan sholat Idul Adha 1427 H yang dipusatkan di Lapangan Parkir Timur Senayan Jakarta. Masjid Agung Al Azhar juga melaksanakan sholat Ied pada Sabtu pagi. Pertimbangan pelaksanaan sholat Ied pada Sabtu pagi itu terkait dengan siaran resmi pemerintah Saudi Arabia bahwa Wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah jatuh pada Jumat (29/12). Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan pelaksanaan salat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1427 Hijiriah itu, jatuh pada Minggu (31/12). Ketua Panitia Sholat Idul Adha Masjid Al Furdon DDII, Ustadz Bactiar Bakar mengatakan, sejak masa kepemimpinan KH Muhammad Natsir, DII seringkali berbeda dengan pemerintah khususnya dalam penetapan Idul Adha. "Kami berpendapat bahwa Idul Adha 10 Dzulhijjah tidak ditentukan dengan cara `rukyatul hilal` atau melihat bulan baru (hilal) maupun dengan sistem hisab, namun ditentukan kapan jatuhnya Wukuf di Arafah, Arab Saudi. Wukuf bagi jamaah haji pada 9 Dzulhijjah di Arafah jatuh pada Jumat (29/12), sehingga Idul Adha jatuh 10 Dzulhijjah pada Sabtu (30/12)," katanya kepada para jamaah yang hadir dalam sholat Ied di tempat tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2006