The Hague (ANTARA News) - Kandidat presiden FIFA asal Belanda Michael van Praag pada Kamis mengumumkan mundur dari pencalonan presiden badan sepak bola dunia itu, serta akan mendukung Pangeran Ali bin Al Hussein asal Jordania untuk menantang pejabat petahana Sepp Blatter.
"Setelah melalui beberapa pertimbangan dan perenungan dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan yang terlibat, Michael van Praag memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencalonannya untuk menjadi presiden FIFA berikutnya," kata tim hubungan masyarakat van Praag melalui pernyataan.
Van Praag kini akan "menggabungkan kekuatan dengan kandidat presiden Pangeran Ali bin Al Hussein," lanjut pernyataan itu, yang dirilis dari Amsterdam.
Van Praag (67) akan mengadakan konferensi pers pada pukul 18.00 GMT di hotel Amsterdam untuk menjelaskan keputusannya, dan Pangeran Ali juga akan mengeluarkan pernyataan.
Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) -- yang mendukung pencalonan Van Praag, termasuk mendanai biaya-biaya perjalanan dan akomodasinya, menolak untuk berkomentar menjelang konferensi pers.
Ketua KNVB Van Praag merupakan satu dari tiga penantang presiden FIFA Blatter, dan pernah mengatakan bahwa ia menghadapi jalan terjal untuk melengserkan veteran Swiss itu pada pemilihan yang akan berlangsung 29 Mei mendatang.
Van Praag, mantan ketua Ajax, mengumumkan pencalonannya pada Januari, dengan mengatakan dirinya ingin memodernisasi badan sepak bola dunia itu "yang telah kehilangan semua kredibilitas."
FIFA telah dihantam masalah kecurigaan, konflik kepentingan, dan tudingan melakukan nepotisme dan korupsi, kata Van Praag saat itu.
Selain Van Praag dan Pangeran Ali, mantan bintang sepak bola Portugal Luis Figo juga merupakan salah satu kandidat -- ketiganya berkampanye untuk perubahan menyusul skandal-skandal yang terjadi seputar pemberian hak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar.
Banyak pengamat mengatakan Pangeran Ali memiliki peluang terbaik untuk menggeser Blatter, karena pria Jordania itu memiliki dana kampanye dan kontak dengan FIFA yang lebih baik, dimana ia merupakan salah satu anggota komite eksekutif sejak 2011.
Pada akhir bulan lalu, Van Praag dan Figo membuka peluang untuk pengunduran diri agar dapat mendukung pencalonan Pangeran Ali, ketika berbicara di kongres Konfederasi Sepak Bola Asia di Bahrain.
Berbagai surat kabar Belanda pada Kamis telah mendiskusikan pengundiran diri Van Praag, sambil memberi pertanyaan menggantung mengenai keputusan mantan anggota Galactico Real Madrid Figo.
Surat kabar Belanda Algemeen Dagblad melaporkan bahwa Van Praag, Pangeran Ali, dan Figo bertemu pada pekan lalu di Jenewa untuk menilai situasi terkini persaingan para kandidat.
"Pangeran Ali diyakini memiliki paling banyak dukungan setelah berkampanye selama berbulan-bulan," kata tabloid harian Belanda itu.
Mereka menambahkan bahwa Figo semestinya dapat memberi dukungan kepada Pangeran Ali, ia dapat mendatangkan "enam suara dari bekas koloni Portugal di Afrika yang memiliki pola pikir Blatter untuk bersama dengannya."
Harian kiri-tengah Volkskrant mengambil sudut pandang yang lebih tajam.
"Keberanian Van Praag berupaya untuk menjadi petinggi teratas di sepak bola telah dihancurkan sejak hari pertama," tulis kolomnis Belanda yang dihormati Bert Wagendorp.
"Itu menyedihkan dan merupakan indikasi situasi sepak bola bahwa ia (Blatter) mendapati dirinya berada dalam posisi yang tidak tersentuh," tulis Wagendorp.
Komentator sepak bola Arno Vermeulen mengatakan Van Praag memasuki dunia yang ia tidak memiliki pengetahuan apa-apa tentangnya.
"Ia (Van Praag) sedikit seperti (karakter kartun) Tintin di dunia (bos mafia) Don Corleone," kata Vermeulen dalam acara NOS.
Blatter (79) merupakan favorit kuat untuk memenangi masa jabatan kelima di puncak federasi olahraga paling kuat di dunia itu.
Pemilihan akan dilakukan pada Kongres FIFA di Zurich pada 29 Mei.
Pemenang akan memerlukan mayoritas dari 209 federasi anggota FIFA. Blatter telah mendapatkan dukungan kuat dari hampir setiap konfederasi regional kecuali UEFA, demikian FIFA mengatakan.
(H-RF)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015