Saya yakin pansel ini bebas dari politisasi dan intervensi. Kalau ada yang ancam mereka lapor ke kita karena semua anggota pansel tidak berjuang sendiri, tetapi mewakili rakyat untuk mendapatkan pimpinan KPK yang kredibel dan berintegritas,"Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-P Masinton Pasaribu menilai bahwa pemilihan dan pengangkatan anggota panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bebas dari segala kepentingan politik.
"Saya yakin pansel ini bebas dari politisasi dan intervensi. Kalau ada yang ancam mereka lapor ke kita karena semua anggota pansel tidak berjuang sendiri, tetapi mewakili rakyat untuk mendapatkan pimpinan KPK yang kredibel dan berintegritas," ujar Masinton, saat ditemui di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis.
Masinton mengungkapkan pemilihan sembilan perempuan dari berbagai latar belakang keilmuan dan profesi sebagai anggota pansel adalah suatu terobosan yang dilakukan Presiden Joko Widodo sehingga mampu menyeleksi calon pimpinan KPK yang memiliki integritas, ketegasan dalam pemberantasan korupsi, dan rekam jejak yang baik.
Dia juga meyakinkan bahwa keputusan Presiden Joko Widodo untuk menempatkan perempuan sebagai anggota pansel KPK telah diambil berdasarkan pertimbangan yang matang.
"Semua perempuan yang dipilih tangguh-tangguh. Tidak perlu khawatir dengan independensi mereka, pasti sudah dipikirkan secara masak oleh presiden, apalagi seleksi pimpinan KPK merupakan sesuatu yang sangat penting dalam agenda pemberantasan korupsi," kata Masinton.
Dari informasi yang dihimpun Antara, hari ini Presiden Joko Widodo telah membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK dengan terdiri dari sembilan orang anggota dari berbagai latar belakang yang kesemuanya adalah perempuan.
Sementara itu, Ketua Panitia acara Peringatan 17 Tahun Reformasi Hendrik Sirait yang ditemui di lokasi yang sama, mengatakan dengan pengangkatan Pansel yang semuanya bergender perempuan menandakan pemerintahan kali ini sangat mendukung isu persamaan gender.
"Hal tersebut juga menandakan pemerintah dengan Nawacitanya, mendukung reformasi yang menekankan persamaan hak pada perempuan," katanya.
Dari informasi yang dihimpun Antara, organisasi massa pendukung Jokowi yang hadir dalam acara tersebut diantaranya Projo, Almisbat, Joman, Seknas Jokowi, Duta Jokowi, Lingkar 98, Laskar Dewa ruci, Yayasan Nawacita, Akar Jati Cirebon, Forum Alumni UI, Repdem, Lingkar Trisakti, Pagar Nusa, Radio MS tri, Fans Cakrawala, Seknas Muda, Jaringan Nasional Indonesia Baru, Gerbang sari, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia Jakarta, Semeton Jokowi, Solidaritas Merah Putih.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015