Arafah (ANTARA News) - Seluruh jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah, Arab Saudi, Jumat, yang dimulai tengah hari sesaat setelah tergelincirnya matahari, namun di tengah pelaksanaan wukuf ini ada sebagian jamaah Indonesia yang harus menahan lapar karena terlambatnya pemberian makanan. Acara dilakukan di tenda-tenda jemaah masing-masing di maktab 1 sampai dengan 75 diisi dengan doa dan ceramah wukuf oleh para pembimbing ibadah masing-masing. Sementara di masjid di tenda utama misi haji Indonesia dilakukan acara puncak wukuf yang diawali dengan sambutan Dubes RI untuk Arab Saudi, Salim Segaf Aljufri, Amirul Haj Tarmizi Taher dan khotbah wukuf disampaikan KH Ma`ruf Amin. Dalam sambutannya, Dubes mengatakan, dirinya merasa malu karena pihaknya tidak mampu melayani jemaah dengan baik hingga terjadi musibah terlambatnya pemberian makanan. Dia, sambil menitikkan air mata, mengajak semua jemaah berdoa di saat yang mulia ini agar musibah ini cepat teratasi. Sementara itu Amirul Haj Tarmizi Taher mengatakan, dirinya lah yang bertanggung jawab dalam kasus ini. Selanjutnya dia menjelaskan bahwa wukuf berarti berhenti sejenak untuk mengaca diri memohon ampun pada Allah dan agar tabah menghadapi cobaan. Sedangkan KH Ma`ruf dalam khotbah wukufnya, menyatakan semua pemimpin harus selalu berupaya keras untuk memegang amanat yang diberikan, dan berharap kasus yang menimpa jemaah segera dapat di atasi. Sementara itu suasana wukuf di tenda-tenda terlihat khusyu` dengan doa dari para jemaah. Dua helikopter kerajaan Saudi terbang rendah berputar-putar di atas Arafah melakukan patroli. Saat berita ini ditulis, pukul 14.30 waktu Arab Saudi, sebanyak tiga kontainer mie instan tiba di perkemahan jemaah dan segera didistribusikan oleh petugas. Namun masalah lain timbul karena terbatasnya air panas, sehingga jamaah juga tak mampu membuat mie instan secepatnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006