Pekanbaru (ANTARA News) - Satelit Terra dan Aqua mendeteksi 32 titik panas di Sumatera, Kamis pagi, sebagai indikasi awal kebakaran lahan dan hutan, demikian menurut Badan Meteorologi dan Geofosika Stasiun Pekanbaru.
"Sebagian besar sebaran titik panas terpusat di Provinsi Riau dengan 18 titik, yang terdeteksi pada pukul 05.00 WIB," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.
Ia menjelaskan, wilayah dengan titik panas terbanyak adalah Kabupaten Siak dan Pelalawan dengan masing-masing tujuh dan enam titik panas.
Sementara itu, lanjutnya, dua titik panas terdeteksi masing-masing d Kabupaten Indragiri Hilir dan Siak, serta satu titik panas di Kabupaten Kampar.
Di Kabupaten Kampar, terdeteksi satu titik dengan tingkat keakuratan di atas 70 persen atau yang mengindikasikan kemungkinan terdapat titik api.
Jumlah titik panas yang terdeteksi pada hari ini merupakan yang terbanyak dalam dua pekan terakhir.
Selain itu, BMKG juga telah meminta pemerintah untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahandi Provinsi Riau pada akhir Mei ini.
"Mulai akhir Mei, Riau diprakirakan akan mulai kemarau hingga bulan September," kata Sugarin.
Ia mengatakan, pola arah angin pada Mei akan berhembus dari Selatan ke Timur Laut dan Utara. Sehingga, jika terjadi kebakaran hutan maka asap berpotensi mencapai Singapura dan Malaysia.
(T.KR-AZK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015