"Banyak upaya yang terus dan sedang kami lakukan untuk memberdayakan koperasi di Banyumas," kata Kepala Bidang Koperasi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Banyumas Teguh Budi di Jakarta, Kamis.
Hal itu dilakukan agar Banyumas bisa menjadi salah satu kabupaten penggerak koperasi di wilayah Jawa Tengah.
Apalagi, sejarah mencatat gerakan koperasi pertama di Indonesia lahir dari inisatif Patih Purwokerto (Banyumas) bernama RA Wiriaatmadja pada tahun 1896.
Wiriaatmadja saat itu merasa sangat miris melihat keadaan para priyayi (pegawai negeri) yang terjerat lintah darat sehingga mendirikan lembaga keuangan berbasis koperasi di wilayah itu untuk membebaskan rakyatnya dari jeratan lintah darat.
Teguh Budi mengharapkan kejayaan koperasi di Banyumas pada masa lalu bisa dibangkitkan kembali pada masa kini.
"Saat ini potensi koperasi di Banyumas cukup besar, ada 527 unit koperasi, dan kami sedang mengevaluasi keberadaan 127 unit koperasi tak aktif untuk dibenahi," katanya.
Ia mengatakan, koperasi di Banyumas umumnya menghadapi sejumlah kendala klasik untuk berkembang di antaranya kurang modal, rendahnya kompetensi SDM, lemahnya manajemen dan penguasaan teknologi.
"Kami rutin menggelar bimbingan teknis dan pelatihan bagi pengurus koperasi terkait prinsip-prinsip koperasi, manajemen keuangan, dan lain-lain untuk meningkatkan kualitas koperasi di Banyumas," katanya.
Sampai saat ini kontribusi perkoperasian di wilayah Banyumas terus meningkat dengan didominasi oleh peran koperasi simpan pinjam yang mencapai lebih dari 60 persen jumlah koperasi yang ada.
Teguh Budi menambahkan target menjadi kabupaten koperasi mendorong pemerintah kabupaten untuk semakin bekerja keras mewujudkan Banyumas sebagai kabupaten koperasi.
Sebab untuk mencanangkan diri sebagai kabupaten penggerak koperasi, maka syaratnya adalah minimal terdapat 50 persen plus 1 dari jumlah wilayah itu yang menjadi daerah penggerak koperasi.
Teguh Budi mengatakan banyak cara yang dilakukan Disperindagkop Banyumas dalam upaya mempercepat daerahnya menjadi penggerak koperasi, di antaranya adalah dengan mendorong semakin banyak berdirinya koperasi dan melakukan pelatihan kepada pengurus maupun anggota koperasi.
Cara lain yang ditempuh adalah dengan menjadi tuan rumah puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang jatuh pada 12 Juli.
Dengan menjadi tuan rumah Harkopnas, maka hal itu dinilai efektif memacu aparatur dan masyarakat di daerah untuk termotivasi membuat koperasi baru, mengaktifkan kembali koperasi yang kurang aktif, dan mendorong kinerja koperasi secara umum.
Oleh karena itu, pihaknya segera mengusulkan Banyumas sebagai tuan rumah Harkopnas tahun depan.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015