Jakarta (ANTARA News) - Ribuan jemaah calon haji asal Indonesia yang sedang Wukuf di Arafah, hingga Jumat kesulitan mencari makan, lantaran jatah makan dari perusahaan katering yang ditunjuk Departemen Agama belum juga dikirim, kata anggota DPR RI Idiel Suryadi yang juga anggota tim pemantau haji, Jumat. Anggota Tim Pemantau Haji DPR RI melalui pesan singkatnya (SMS) via telepon seluler kepada ANTARA News menyebutkan bahwa keadaan yang dialami para jemaah itu sangat memilukan dan memalukan. Para jemaah calon haji Indonesia yang sedang Wukuf di Arafah, sejak Kamis malam, belum mendapat jatah makan."Jemaah calon haji dari negara-negara lain tak ada yang kelaparan, tapi kenapa jamaah haji Indonesia dibuat menderita begitu," katanya. "Sejak tiba di Arafah kita tidak dapat makan," kata anggota DPR Idiel Surjadi dari Fraksi PPP yang juga sedang berada di Arafah. Informasi yang diperolehnya menyebutkan, kekacauan dalam soal makan jamaah ini salah satu diantaranya adalah adanya upaya pengambilalihan katering oleh atase haji dari maktab. Akibatnya hari pertama di Arafah, jamaah tak pernah mendapatkan makanan sama sekali sehingga harus mencari-cari sendiri. "Selama satu hari penuh kita tak mendapat jatah makan sama sekali. Praktis yang kita makan ya.. apa yang kita temukan saja," katanya. Saat ini jutaan orang berada di Arafah. Sedangkan cuaca dingin di bawah rata-rata. Jadi bisa dibayangkan dengan kondisi itu, perut dalam keadaan lapar. "Jamaah haji Indonesia yang mencari makan apa adanya, sepulang dari pencarian makanan ada yang tersesat dan tak bisa lagi menemui kemahnya di Arafah. Soal ini menambah lagi keruwetan yang terjadi di lingkungan jamaah haji Indonesia," katanya. "Mereka yang mencari makan, sepulangnya ke kamp tak bisa menemukan kamp-nya," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006