Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat, memanggil Menko Polhukam Widodo Adi Sutjipto, Kepala Polri Jenderal Sutanto, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar, untuk membahas perkembangan penanganan kasus tewasnya aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir. "Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. Namun saya belum bisa menjelaskan siapa saja mereka itu," kata Kapolri Jenderal Sutanto kepada pers di kantor kepresidenan, Jakarta. Usai pertemuan mendadak itu, ia menjelaskan, Mabes Polri telah memperkuat tim penyelidik termasuk ahli forensik dan psikolog. Sutanto yang didampingi Kepala BIN Syamsir mengatakan, Mabes Polri telah mendapat jaminan dari BIN untuk memberikan bantuan penuh guna mengungkap kasus Munir. Ditanya apakah Pollycarpus anggota BIN atau memiliki hubungan dekat dengan pejabat BIN, Sutanto mengakui, memang ada analisa semacam itu dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). "Namun, kita harus membuktikan dahulu kebenaran analisia TPGF itu," katanya. Kapolri mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan barang bukti yang dilakukan Biro di AS. Sementara itu Ka BIN Syamsir Siregar mengatakan, pemeriksaan barang bukti yang bisa dijadikan novum baru itu dilakukan karena Amerika mempunyai teknologi yang canggih untuk membuka barang bukti tersebut. "Mereka mempunyai teknologi canggih untuk buka novum baru itu," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006