"Assalamu'alaikum. Teman-teman HMI bergerak dari Sekretariat ke Istana Negara. Longmarch dari RRI ke Istana Negara. Salam hormat," tulis pesan singkat yang dikirimkan Ketua Umum PB HMI, Arief Hasan, di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya ia menegaskan HMI tetap akan turun ke jalan berunjuk rasa untuk merayakan gerakan reformasi meskipun pada Senin 18 Mei 2015 malam telah diterima dan berdiskusi dengan presiden, di Kantor Presiden, Jakarta.
HMI merasa perlu melakukan unjuk rasa mengingat Presiden Jokowi telah mempersilakan mahasiswa dan pemuda untuk turun ke jalan menyalurkan aspirasinya.
"Kami sejak awal sudah bertekad bulat untuk tetap turun ke jalan menyalurkan aspirasi dan tuntutan perbaikan," katanya.
Dalam aksinya, HMI menyatakan sikap dan tuntutan agar presiden menjaga stabilitas politik dan tidak membiarkan "penumpang gelap" dalam pemerintahan yang membawa agenda berbeda.
HMI juga meminta agar presiden menjaga stabilitas ekonomi dan berhati-hati dalam mengambil kebijakan menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik karena berpengaruh langsung terhadap harga kebutuhan pokok.
Organisasi itu sekaligus menuntut pemerintah agar mengarusutamakan pemuda dalam kebijakan pembangunan manusia.
"Kami juga menyerukan kepada seluruh kader HMI dan kawan-kawan organisasi mahasiswa untuk mengadakan aksi hari ini, untuk memperingati gerakan reformasi, menyerukan tuntutan perbaikan, dan menjaga gerakan mahasiswa tetap berada di garda terdepan dalam mengawal jalannya pemerintahan yang demokratis," kata Hasan.
Pewarta: Hanni Soepardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015