Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kecewa dan prihatin terhadap lambannya distribusi makanan bagi sekitar 200 ribu calon haji Indonesia, apalagi mereka akan melakukan wukuf di Arafah. "Presiden telah menginstruksikan Menteri Agama Maftuh Basyuni dan Amirullah Haji Tarmizi Taher agar mengambil tindakan tegas dan tepat," kata Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat. Presiden pada Jumat (29/12) pagi telah berkomunikasi dengan Tarmizi Taher dan Menteri Agama untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Arafah. Berdasar komunikasi tersebut diketahui keterlambatan distribusi makanan bagi calon haji Indoneia itu disebabkan ketidakmampuan perusahaan katering setempat melayani calon haji Indonesia di Arafah dan Mina. Andi mengatakan untuk mengatasi kelangkaan makanan itu, maka dari Mekkah telah dikirim makanan ke Arafah. Sementara itu, para petugas haji Indonesia juga telah mengirimkan mie instan dan roti kering yang segera bisa dimakan oleh puluhan ribu warga Indonesia. Ia menambahkan Presiden sangat menaruh perhatian terhadap kemaslahatan para calon haji itu. Presiden selalu memantau kegiatan pelayanan terhadap para calon haji Indonesia yang dilakukan oleh para petugas. Dari Tanah Suci dilaporkan sekitar 3.000 jemaah haji Indonesia yang berada di Maktab 43, terancam kelaparan sejak tiba di Arafah, akibat tak dikirimnya makanan sejak Kamis (28/12). (*)
Copyright © ANTARA 2006