Bekasi (ANTARA News) - “Madrasah Lebih Baik dan Lebih Baik Madrasah” menjadi tagline program pengembangan di Direktorat Pendidikan Madrasah sejak beberapa tahun terakhir. Hasilnya pun mulai terlihat, tidak sedikit madrasah yang berkembang menjadi lembaga pendidikan unggulan dan banyak diminati masyarakat.

Beragam prestasi dan keunggulan sudah diukir madrasah, baik di level nasional maupun internasional. Untuk dapat mendiseminasikan keunggulan tersebut, Direktorat Pendidikan Madrasah menginisasi penulisan best practice madrasah.

Direktur Pendidikan Madrasah, M. Nur Kholis Setiawan mengatakan bahwa penulisan best practice madrasah strategis dalam rangka mensosialisasikan prestasi dan program pengembangan madrasah di Tanah Air. Hal ini disampaikan M. Nur Kholis Setiawan dalam sambutan yang dibacakan Kepala Sub Direktorat Sarana dan Prasarana, dalam Workshop Best Practicies Madrasah Penerima Program Sarpras, Bekasi, Selasa.

Dengan penulisan ini, lanjutnya, madrasah-madrasah yang unggul atau mempunyai kekhasan diharapkan dapat menjadi contoh bagi madrasah lain yang sedang berkembang. Pembangunan pendidikan madrasah, menurut Nur Kholis Setiawan, dilaksanakan melalui tiga tahap penting, yaitu:

Pertama, institutional building madrasah, yaitu membangun institusi kelembagaan madrasah yang kuat dan kredibel. Kedua, caracteristic building madrasah, yaitu membangun karakter personal guru, karyawan dan siswa madrasah dengan perilaku yang unggul, bermoral dan berdedikasi.

“Tak kalah penting dari itu adalah image building yaitu membangun madrasah dengan kesan (image) yang positif di hadapan masyarakat pengguna,” ujarnya seperti dikutip kemenag.go.id.

Diakui M Nur Kholis Setiawan, saat ini sudah banyak prestasi atau keunggulan yang telah dicapai madrasah. Ada madrasah yang mempunyai keunggulan di bidang akademik seperti riset, capaian nilai Ujian Nasional tertinggi, banyak siswanya diterima di perguruan tinggi ternama baik dalam dan luar negeri, serta menjuarai olimpiade sains. Ada juga madrasah yang unggul di bidang keagamaan, berbasis kitab kuning, berasrama, madrasah tahfidzul quran, menjuara even-even kompetisi bidang keagamaan dan penciptaan nilai dan tradisi keagamaan yang kuat.

Selain itu, ada juga madrasah yang unggul di bidang vokasional dan kewirausahaan, bidang otomotif, tata boga, tata busana, pertanian, teknologi informasi dan lain-lain. Demikian juga madrasah yang mempunyai kekhasan karena berada di wilayah perbatasan negara, madrasah berkebutuhan khusus (inklusi).

Urgensi workshop ini, menurut M. Nur Kholis adalah ingin mengangkat praktek terbaik, kisah sukses madrasah-madrasah yang dalam binaan Kementerian Agama RI yang nantinya akan diwujudkan dalam sebuah buku Best Practice Madrasah dari keunggulan dan kekhasan yang dimiliki.

Penulisan best praktis penting dilakukan sebagai panduan dan rujukan bagi masyarakat utamanya orang tua calon peserta didik dalam memilih madrasah terbaik untuk dijadikan tempat pendidikan putra-putrinya. Selain itu untuk dijadikan sebagai unjuk prestasi madrasah dan upaya Kementerian Agama RI dalam memberikan apresiasi atas prestasi dan keunggulan yang telah dicapai oleh madrasah.

Sementara itu Kasubdit Sarana dan Prasarana, Sarpani menyampaikan bahwa tujuan Workshop Penulisan Best Practice Madrasah, adalah untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta tentang Penulisan Kreatif Madrasah Inspiratif dalam bentuk best practice madrasah; Selain itu untuk mendesain model penulisan Best Practice Madrasah; Target tujuan lainnya adalah memberikan bekal teknis penulisan Best Practice Madrasah (teknik penulisan naskah best practice), pemetaan dan sasaran madrasah dan hal teknis lainnya kepada para calon penulis tentang.

Sebagai entry point dari workshop, Sarpani mengharapkan agar workshop ini akan menghasilkan naskah Best Practicies Madrasah yang akan diwujudkan dalam sebuah buku.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015