Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 26 poin menjadi Rp13.172 per dolar AS.
Sebelumnya pada Senin sore nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp13.151 per dolar AS turun 91 poin dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.060 per dolar AS.
"Dolar AS bergerak menguat terhadap sebagian mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah menyusul sebagian pelaku pasar uang yang mengambil posisi ambil untung setelah pada pekan lalu mata uang AS itu cenderung mengalami pelemahanan," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, kemarin.
Ariston menambahkan pelaku pasar mata uang saat ini juga sedang menunggu beberapa indikator ekonomi lainnya seperti data konstruksi tempat tinggal di Amerika Serikat yang akan diumumkan pada hari Selasa (19/5) dan hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu (20/5) waktu setempat.
"Di tengah antisipasi itu, pelaku pasar cenderung memegang aset safe haven seperti dolar AS," katanya.
Namun, menurut Ariston, penguatan dolar AS cenderung jangka pendek di pasar valas dalam negeri menyusul perkiraan ekonomi AS di kuartal dua mendatang cenderung melambat. Data ekonomi Amerika Serikat cukup pesimis seiring produksi industri dan konsumen AS yang menurun di bulan April.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2015