Mekkah, Arab Saudi (ANTARA News) - Dua juta umat Islam mulai mengalir keluar dari Mekkah Kamis pada awal ibadah haji dengan pemerintah Arab Saudi berjaga-jaga untuk mencegah kepadatan berlebihan yang mematikan dan juga kekerasan sektarian. Bergerak dalam mobil, van dan berjalan kaki, massa jemaah berjubah-putih mengalir ke sebuah kota tenda di lembah Mina untuk memulai ritual lima-hari yang meletihkan itu, tugas bagi setiap Muslim yang sehat dan tak bercacat yang mampu melakukan perjalanan tersebut. "Ini malam rahmat bagi semua Muslim," kata Hassan Abu al-Fadl, seorang insinyur Mesir yang memakai pakaian ikhram putih sederhana yang dipakai oleh jemaah sebagai pertanda persamaan dan sepi pada pamrih. "Jarang melihat semua orang Islam dari latar belakang etnik yang berbeda-beda di satu tempat dengan satu tujuan." Dalam salah satu pertunjukan terbesar di dunia mengenai ketaatan agama massa, jemaah berkumpul di Masjid Agung Mekah dan menyusul rute di sekitar gunung kota tua itu sesuai dengan tradisi yang diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan kerumuman besar itu, Arab Saudi biasanya mengerahkan lebih dari 50.000 anggota keamanan untuk berusaha menghindarkan berdesak-desakan yang mematikan dan serangan oleh gerilyawan yang memerangi raja Saudi yang bersekutu dengan AS. Pemerintah mengatakan mereka akan menindak keras pada Muslim yang berusaha untuk menyelinap ke Mekah tanpa izin resmi --fenomena yang dapat membengkakkan jumlah dengan 500.000 orang menjadi lebih dari 2,5 juta orang. Media negara mengatakan satu catatan 1,65 juta jemaah datang dari luar negeri, satu peningkatan enam persen dibanding tahun lalu. Beberapa ratus ribu orang di dalam Arab Saudi biasanya mendapat izin juga, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006