Jerusalem (ANTARA News) - Puluhan ribu orang Yahudi ultra-nasionalis pada Ahad (17/5) berpawai melewati permukiman Palestina di Jerusalem Timur, sehingga menyulut baku-hantam antara orang Palestina dan polisi Israel.
Pawai kontroversial tersebut dirayakan untuk memperingati Hari Jerusalem Ke-48, peringatan "penyatuan" kota tiga agama langit tersebut setelah Israel merebut bagian timur kota itu, selama Perang Timur Tengah 1967.
Peserta pawai mengibarkan bendera Israel dari Jerusalem Barat melalui permukiman muslim Palestina di Jerusalem Timur dalam perjalanan ke Tembok Barat (Tembok Ratapan), untuk memperlihatkan kedaulatan Israel atas Jerusalem Timur.
Juru Bicara Polisi Micky Rosenfeld mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi-- empa polisi cedera dan lima orang ditangkap saat bentrokan terjadi antara orang Yahudi dan Palestina, yang selanjutnya menjadi bentrokan antara orang Palestina dan polisi.
Polisi dengan naik kuda membubarkan puluhan orang Palestina yang memprotes pawai itu di dekat Gerbang Damaskus.
"Lebih dari 3.000 polisi dikerahkan di seluruh permukiman muslim di Kota Tua untuk menjaga kedamaian di kota tersebut," tambah Rosenfeld.
Ratusan pegiat Yahudi di dalam kelompok yang dinamakan "Jerusalem Takkan Mentolerir Rasisme" berpawai di Kota Praja Jerusalem dalam demonstrasi-tandingan terhadap apa yang mereka sebut "pawai kebencian".
Penyelenggara pawai-tandingan mengatakan kegiatan itu menjadi pusat bentrokan, saat pesertanya meneriakkan kata-kata rasis seperti "Mati lah orang Arab". Mereka juga membuang ludah, menggedor rumah dan merusak harta warga Palestina.
Pada Senin lalu (11/5), Mahkamah Agung Israel menolak petisi dari kelompok anti-rasis Israel, Ir Amin dan Tag Mei (Penyebar Cahaya) untuk mengalihkan pawai tersebut.
(C003)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015