Sedikitnya 11 ribu orang yang berasal dari massa 28 organisasi masyarakat itu diperkirakan akan turut menghadiri peringatan tersebut.
Ketua Panitia Bersama, Hendik Dikson Sirait, menyatakan pemilihan Tugu Proklamasi sebagai lokasi peringatan tidak ahistoris, meskipun puncak momentum reformasi selalu lekat dengan Gedung DPR/MPR.
"Tugu Proklamasi ini punya peran penting pada masa 1998, makanya dipilih sebagai lokasi peringatan. Sebab sebelum semua memuncak di Gedung DPR/MPR, tetapi banyak peristiwa seputar reformasi yang juga berlangsung di Tugu Proklamasi," katanya.
Sementara itu, Panitia Bersama juga menyatakan bahwa dalam rangka peringatan 17 tahun reformasi mereka siap terus setia mengawal dan menyukseskan perubahan yang tengah dikerjakan Presiden Joko Widodo.
Bagi mereka, program-program Presiden yang tertuang dalam Nawacita merupakan inti dari cita-cita reformasi 1998.
Ketua Umum DPP Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa upaya Presiden menerjemahkan cita-cita reformasi dalam bentuk Nawacita hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yang tidak memiliki dosa masa lalu.
"Karena Presiden Jokowi tidak punya dosa di masa lalu maka kami percaya bahwa ia akan bisa menyelesaikan dan mewujudkan cita-cita reformasi demi kemajuan bangsa," katanya.
Acara yang akan digelar pada Kamis (21/5) mulai pukul 14.00 WIB itu juga rencananya akan dimeriahkan dengan pemutaran film terkait reformasi 1998 dan penampilan musik, salah satunya dari Ras Muhammad.
Selain Projo organisasi yang turut tergabung dalam Panitia Bersama Peringatan 17 Tahun Reformasi ialah Aliansi Masyarakat untuk Indonesia Hebat (Almisbat), Jokowi Ahok Social Media Volunteers (JASMEV), Duta Jokowi, Seknas Jokowi, Seknas Perempuan, Seknas Muda, PIRA, RPJB, Jaringan Nasional Indonesia Baru, Joman, Kornas, GRI, Akar Djati Cirebon, Lingkar Trisakti, Lingkar 98, Repdem, PTGN, Somasi UNAS, Forum Alumni UI, Laskar Dewa Ruci, Yayasan Nawacita, Radio MS Tri, Fans Radio Cakrawala, Komunitas Pekerja Profesional Jakarta, Semeton Jokowi, Pagar Nusa dan Poros Hijau Jokowi.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015