Guna pelestarian kesenian wayang kulit khas Kedu tersebut kami bekerja sama dengan Desa Sanggrahan untuk mendokumentasikan pementasan wayang tersebutTemanggung (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berencana mendokumentasikan kesenian tradisional wayang kedu yang hampir punah, dengan menggunakan rekaman video.
"Wayang kedu ini termasuk khas maka Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) ingin mendokumentasikannya untuk pengembangan kesenian ini selanjutnya," kata Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Kabupaten Temanggung Didik Nuryanto di Temanggung, Minggu.
Selain di Temanggung, katanya, wayang kedu juga berkembang di Magelang, Purworejo, dan Wonosobo. Namun, kelihatannya di ketiga daerah tersebut wayang ini juga tidak berkembang.
Ia mengatakan wayang kedu memiliki perbedaan dengan wayang kulit versi Yogyakarta dan Surakarta, antara lain bentuknya lebih gemuk dan ornamennya sederhana.
"Berdasarkan ceritanya kalau wayang kulit Yogyakarta dan Surakarta mengambil dari Mahabarata atau Ramayana, kalau wayang kedu dengan cerita tentang kesuburan atau Dewi Sri sehingga fungsinya lebih untuk upacara adat berkaitan dengan ritual pertanian," katanya.
Menurut dia, di Temanggung saat ini tinggal tiga dalang wayang kedu, yakni di Candiroto, Ngadirejo, dan Kranggan.
Ia mengatakan pendokumentasian wayang kedu akan dilakukan di Dusun Gemawang, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kranggan dengan dalang Ki Legawa Cipta Karsana.
Ia menuturkan pementasan wayang kedu di desa tersebut dalam rangka tradisi nyadran.
"Guna pelestarian kesenian wayang kulit khas Kedu tersebut kami bekerja sama dengan Desa Sanggrahan untuk mendokumentasikan pementasan wayang tersebut," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015