Apabila itu tak mampu dikuasai, umat Islam akan menjadi mangsa bagi orang-orang yang menguasai ekonomi dan ilmu pengetahuan,"Medan (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) HM Din Syamsuddin mengatakan umat Islam harus menguasai ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Apabila itu tak mampu dikuasai, umat Islam akan menjadi mangsa bagi orang-orang yang menguasai ekonomi dan ilmu pengetahuan," kata Din Syamsuddin dalam peringatan Israk Mikraj Nabi Muhammad SAW tahun 1436 Hijriah yang digelar Pemkot Medan di Lapangan Merdeka Medan, Sumut, Sabtu.
Ia juga meminta umat Islam mengembangkan "hablum minallah" (hubungan dengan Allah) dan "hablum minnas" (hubungan dengan manusia) yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Jika hablum minallah dan hablum minas dapat dikembangkan, Din Syamsuddin optimistis keinginan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi untuk menjadikan Medan sebagai kota religius, nyaman, peduli, berdaya saing dan sejahtera, akan terwujud.
Di samping itu, ibukota Provinsi Sumatera Utara itu juga akan menjadi kota ilmu pengetahuan, pusat ibadah dan kota berakhlak.
"Apa yang saya sampaikan ini bukan pendapat pribadi melainkan apa yang terkandung dalam Al Quran. Sebaliknya jika umat Islam tidak mampu mengembangkan hablum minallah dan hablum minas, maka keinginan itu tidak dapat diwujudkan," katanya.
Selanjutnya ia juga mengajak seluruh jemaah yang hadir untuk menegakkan shalat, sebab shalat merupakan oleh-oleh utama yang dibawa Nabi Besar Muhammad SAW ketika menjalani Israk Mikraj.
"Barang siapa yang menegakkan shalat, berarti mereka menegakkan agamanya. Sebaliknya jika mereka meninggalkan shalat, berarti mereka menghancurkan agamanya," katanya.
Sebelumya Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan melalui peringatan Israk Mikraj itu diharapkan dapat lebih mempertebal lagi keyakinan umat Islam kepada Allah SWT.
Kemudian meyakini kebenaran akan risalah kenabian Nabi Muhammad SAW, serta lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan pencipta alam semesta.
Mantan Sekda Kota Medan itu menambahkan, salah satu tanda kota religius adalah suburnya pelaksanaan program-program yang bersifat keagamaan seperti penyediaan prasarana ibadah, peringatan hari-hari besar keagamaan, shalat berjamaah serta mengaji bersama.
"Untuk itulah Pemkot Medan terus berupaya mendorong dan memperluas pengembangan pembangunan yang berdimensi sosial keagamaan, antara lain dengan rencana pembangunan Islamic Centre di bagian utara Kota Medan, termasuk membangun sarana ibadah di lokasi terbuka hijau seperti Lapangan Merdeka Medan," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015